Translate

Rabu, 24 Agustus 2016

Mengapa Memakai Rok Mini?

Sebuah cerita renungan tentang para kaum hawa yang suka mengenakan rok mini atau celana super pendek di tempat umum ini dikutip wajibbaca dari sebuah akun di Facebook bernama Ja’far Shodiq. Semoga tulisan ini dapat menjadi renungan, serta mampu kita ambil hikmahnya.

Mengapa Memakai Rok Mini?
Saya selalu ingin mengajukan pertanyaan kepada setiap pengguna rok mini atau celana super pendek di area publik.

Dengan pertanyaan seperti ini :

1. “Mbak_mbak, boleh tau apakah dengan rok mini / celana super pendek yang mbak pakai itu, saya atau kami boleh menikmati paha mbak ?”

2. “Kalau boleh, apakah mbak memang sengaja agar kami melihatnya ? atau malah risih kalau kami melihatnya ?”

3. “Atau tolong jelaskan kepada kami, bagaimana seharusnya kami boleh menikmati paha mbaknya biar mbak merasa nyaman dan kita bisa sama_sama menikmati, agar saya merasa aman dalam menikmati, dan mbaknya nikmat juga dilihati ?”

Apa ada yang bisa jawab pertanyaan tersebut, khususnya cewek yang sering pakai rok mini / celana super pendek di area publik ??

Hanya sebuah catatan :

Soal hak, semua memang punya hak masing_masing. Selama masih berada di tempatnya, hak menjadi sesuatu yang aman bagi dirinya maupun orang lain.

"Apapun yang diciptakan berharga di dunia ini entah itu tertutup rapat, sulit untuk dilihat, ditemukan atau didapatkan.”

Suatu contoh :

1. Dimana kamu dapat menemukan berlian ?
Jauh di dalam tanah, tertutup, dan dilindungi.

2. Dimana kamu dapat menemukan mutiara ?
Jauh di dalam samudra, tertutup, dan dilindungi oleh cangkang yang indah.

3. Dimanakah kamu dapat menemukan emas ?
Jauh di dalam tambang, ditutupi dengan berlapis_lapis bebatuan, dan untuk mendapatkannya kamu harus bekerja keras dan menggalinya.

Tubuhmu suci dan unik. Kamu jauh lebih berharga dari emas, berlian, dan mutiara, dan kamu juga harus ditutupi.
Jika kamu menjaga hartamu seperti emas, berlian, dan mutiara, ditutup dengan rapat, perusahaan tambang ternama dengan pekerjanya yang kompeten akan datang dan melakukan eksplorasi yang luas.

Pertama, mereka akan menghubungi pemerintahmu (keluarga), menandatangani kontrak profesional (pernikahan), dan memilikimu secara profesional (pernikahan yang legal).
Tapi jika kamu terus_menerus membiarkan hartamu yang berharga tidak tertutupi, kamu akan selalu menarik penambang ilegal untuk datang dan menambangmu secara ilegal.

Semua orang hanya akan mengambil instrumen mentah dan menggali dengan bebas.

Jadi, jagalah tubuhmu tertutup maka kamu akan mengundang datangnya penambang profesional untuk mengejarmu.

... ILMU TERSEBUT ADA DI HURUF BA' ...


(Sedikit kemudahan syari'at bagi wanita)

Tahukah anda bahwa dalam bahasa arab, ada satu huruf yang menjadi sebab perbedaan pendapat para Ulama fiqih, ini mungkin hanya terjadi dalam bahasa arab, unik dan ajaib.

Dan tahukah anda bahwa ada perbedaan Ulama dalam masalah mengusap kepala saat wudhu, ada yang mengusap penuh dengan kedua telapak tangan dari depan ke belakang lalu balik lagi ke depan sebagaimana pendapat dalam mazhab Hambali, ada juga yang mengusap sebagian saja meskipun mereka akhirnya berbeda lagi tentang ukuran sebagian, dalam mazhab Syafi'i cukup ukuran tiga jari, dalan dalam mazhab Hanafi seukuran telapak tangan.
Yang unik adalah, para Ulama Besar itu berbeda pendapat gara-gara satu huruf, yaitu huruf Ba' sebagaimana tercantum dalam ayat tentang wudhu "وامسحوا برؤوسكم" yang artinya "dan usaplah kepala-kepala kalian".

Dalam bahasa arab, terkadang huruf Ba' bila bersambung dengan kata lainnya, ia lantas memiliki keunikan dua arti, yaitu sebagian dan keseluruhan, oleh karena itulah Ulama berbeda pendapat.

Dan justru di sinilah, kita akan mengetahui hikmah, betapa luasnya bahasa arab, yang kemudian berdampak pada kenikmatan dalam menjalankan agama kita, terutama dalam masalah wudhu. Coba kita bayangkan, bila ada seorang muslimah yang fanatik terhadap pendapatnya untuk mengusap kepala secara keseluruhan dalam berwudhu, dan ia tidak mau menerima pendapat lain, lalu tiba-tiba ia dihadapkan pada situasi, dimana tempat wudhu khusus wanita tidak ada, sedang ia harus berwudhu untuk melaksanakan sholat, apa yang mungkin akan ia lakukan? bisa saja ia mencari tempat wudhu lain, namun bila waktu tidak cukup bisa jadi ia akan melewatkan waktu shalat yang sudah datang. Bisa pula ia tayammum, tapi bila setiap hari ia bertayammum dalam kondisi seperti itu sedangkan air ada, sepertinya tidak afdhol karena hal itu bukanlah sebuah pilihan fiqih yang disarankan, kasus ini mungkin terkesan didramatisir, namun kondisi di kota-kota besar, apalagi di tempat umum semisal perkantoran, kondisi seperti ini sangat mungkin terjadi.

Nah, untuk mengatasi situasi di atas, alangkah baiknya bila seorang muslimah itu sedikit mengerti tentang persoalan agamanya, khususnya masalah di atas. Bila ia mengerti sebab perbedaan Ulama dalam masalah mengusap kepala, maka otomatis ia akan bisa mempertimbangkan untuk kemudian berpindah sementara ke mazhab Syafi'i, sehingga ia tak perlu repot membuka jilbabnya, cukup dengan mengusapkan tiga jarinya ke ujung kepala, selesai persoalan. Wallahu a'lam.

... INGAT!! ...


Aku ini menurut prasangka hambaKu,

dan Aku menyertainya,

dimana saja ia berdzikir pada-Ku.

Jika ia mengingat-Ku dalam hatinya,

maka Aku akan ingat pula padanya dalam hati-Ku,

jika ia mengingat-Ku didepan umum,

maka Aku akan mengingatnya pula didepan khalayak yang lebih baik.

Dan seandainya ia mendekatkan dirinya kepada-Ku sejengkal,

Aku akan mendekatkan diri-Ku padanya sehasta,

jika ia mendekat pada-Ku sehasta,

Aku akan mendekatkan diri-Ku padanya sedepa,

dan jika ia datang kepada-Ku berjalan,

Aku akan datang kepadanya dengan berlari”.

(HR. Bukhori Muslim, Turmudzi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Baihaqi).

“Tidaklah seseorang berdzikir pada-Ku dalam hatinya

kecuali Akupun akan berdzikir untuknya dihadapan para malaikat-Ku.

Dan tidak juga seseorang berdzikir pada-Ku dihadapan orang-orang

kecuali Akupun akan berdzikir untuknya ditempat yang tertinggi’ “. 

(HR. Thabrani).

“Tidak satu kaumpun yang duduk dzikir kepada Allah Ta’ala,

kecuali mereka akan dikelilingi Malaikat,

akan diliputi oleh rahmat, akan beroleh ketenangan,

dan akan disebut-sebut oleh Allah pada siapa-siapa yang berada disisi-Nya”.

(HR.Muslim, Ahmad, Turmudzi, Ibnu Majah, Ibnu Abi Syaibah dan Baihaqi).

“Sesungguhnya Allah memilik sekelompok Malaikat yang berkeling dijalan-jalan sambil mencari orang-orang yang berdzikir. Apabila mereka menemukan sekolompok orang yang berdzikir kepada Allah, maka mereka saling menyeru :'Kemarilah kepada apa yang kamu semua hajatkan'.

Lalu mereka mengelilingi orang-orang yang berdzikir itu dengan sayap-sayap mereka hingga kelangit. Apabila orang-orang itu telah berpisah (bubar dari majlis dzikir) maka para malaikat tersebut berpaling dan naik kelangit. Maka bertanyalah Allah swt. kepada mereka (padahal Dialah yan lebih mengetahui perihal mereka).

Allah berfirman : Darimana kalian semua ?

Malaikat berkata : Kami datang dari sekelompok hambaMu dibumi. Mereka bertasbih, bertakbir dan bertahlil kepadaMu.

Allah berfirman : Apakah mereka pernah melihatKu ?

Malaikat berkata: Tidak pernah !

Allah berfirman : Seandainya mereka pernah melihatKu ?

Malaikat berkata: Andai mereka pernah melihatMu niscaya mereka akan lebih meningkatkan ibadahnya kepadaMu, lebih bersemangat memujiMu dan lebih banyak bertasbih padaMu.

Allah berfirman: Lalu apa yang mereka pinta padaKu ?

Malaikat berkata: Mereka minta sorga kepadaMu.

Allah berfirman : Apa mereka pernah melihat sorga ? 

Malaikat berkata : Tidak pernah!

Allah berfirman: Bagaimana kalau mereka pernah melihatnya?

Malikat berkata: Andai mereka pernah melihanya niscaya mereka akan bertambah semangat terhadapnya, lebih bergairah memintanya dan semakin besar keinginan untuk memasukinya.

Allah berfirman: Dari hal apa mereka minta perlindungan ?

Malaikat berkata: Dari api neraka.

Allah berfirman : Apa mereka pernah melihat neraka ?

Malaikat berkata: Tidak pernah!

Allah berfirman: Bagaimana kalau mereka pernah melihat neraka ?

Malaikat berkata: Kalau mereka pernah melihatnya niscaya mereka akan sekuat tenaga menghindarkan diri darinya.

Allah berfirman: Aku persaksikan kepadamu bahwasanya Aku telah mengampuni mereka.

Salah satu dari malaikat berkata : Disitu ada seseorang yang tidak termasuk dalam kelompok mereka. Dia datang semata-mata karena ada satu keperluan (apakah mereka akan diampuni juga ?).

Allah berfirman : Mereka (termasuk seseorang ini) adalah satu kelompok dimana orang yang duduk bersama mereka tidak akan kecewa".(HR. Bukhori dan Muslim)

Dalam riwayat Muslim ada tambahan pada kalimat terakhir : 'Aku ampunkan segala dosa mereka, dan Aku beri permintaan mereka'.

Janganlah mengatakan CINTA kepada-Nya 

Bila kita jarang mengINGAT-Nya

Ingatlah dan berdzikirlah selalu kepada Allah

dalam HATImu dan di depan khalayak ramai..

Datanglah selalu dalam majlis dzikir

Niscya Allah akan selalu bersamamu

Dan akan memuliakanmu dan membanggakanmu...

Serta akan mengampunimu dan memenuhi permintaanmu.

~**SEPERTI KACA YANG BERDEBU**~


Ia ibarat kaca yang berdebu

Jangan terlalu keras membersihkannya
Nanti ia mudah retak dan pecah

ia ibarat kaca yang berdebu

Jangan terlalu lembut membersihkannya
Nanti ia mudah keruh dan ternoda

Ia bagai permata keindahan
Sentuhlah hatinya dengan kelembutan

Ia sehalus sutra di awan
Jagalah hatinya dengan kesabaran

Lemah lembutlah kepadanya
Namun jangan terlalu memanjakannya

Tegurlah bila ia bersalah
Namun jangan lukai hatinya
Bersabarlah bila menghadapinya

Begitulah seorang hawa
Ia seperti kaca yang berdebu

~** Duhai adam.. Semoga kau temukan dirinya bercahayakan iman

Sikap


Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar
Akan pengaruh sikap dalam kehidupan

Sikap lebih penting daripada ilmu,
daripada uang, daripada kesempatan,
daripada kegagalan, daripada keberhasilan,
daripada apapun yang mungkin dikatakan
atau dilakukan seseorang.

Sikap lebih penting
daripada penampilan, karunia, atau keahlian.
Hal yang paling menakjubkan adalah
Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan
sikap yang kita miliki pada hari itu.

Kita tidak dapat mengubah masa lalu
Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang
Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi

Satu hal yang dapat kita ubah
adalah satu hal yang dapat kita kontrol,
dan itu adalah sikap kita.

Saya semakin yakin bahwa hidup adalah
10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,
dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.

Akhirnya: Seluruh pilihan terletak di tangan Anda, tidak ada JIKA atau TETAPI. Andalah pengemudinya. Andalah yang menentukan JALAN HIDUP ANDA…!

... AKU MENCINTAINYA NAMUN JANGAN JADIKAN DIA JODOHKU ...



Di suatu kajian, dengan tema jelajah hati…

Sebuah kajian yang panjang, bermakna dan ‘mengena’…

Sebuah kajian bagaimana menjaga hati, menjaga cinta dalam dada ini hanya untukNya…

Masih teringat jelas dalam benakku ketika ustad tersebut berkata

“jika ada yang hatinya mulai tergoda oleh hal selainNya, maka jujurlah pada hati, namun lakukan apa yang berkebalikan dengan hawa nafsu… Misalnya, suatu saat kita melihat baju yang sangat bagus dan sangat ingin untuk membeli.. jujurlah pada hati bahwa kita sangat menyukai baju itu, jika perlu beli, namun berikan baju yang sangat kita senangi itu untuk orang lain… untuk masalah cinta, ketika hati tergoda tuk mencintai selainNya apalagi lawan jenis, jujurlah pada hati, dan berdoalah ‘ya Allah..aku mencintainya namun jangan jadikan ia sebagai jodohku…”

Kira2 begitu intinya, meski ga saklek seperti itu…

Sontak mendengar kalimat terakhir para hadirin yang datang tertawa… namun aku, justru bertanya-tanya. Ketika cinta itu datang, meskipun bukan untuk memiliki, mengapa justru kita seperti itu? Bukankah sangat baik jika doa itu menjadi ‘jagalah hati ini dari cinta terhadapnya sampai rasa cinta ini halal bagi kami’… Begitu batinku dulu…dulu…

Namun aku mengerti sekarang..sangat mengerti mengapa doa itu yang disarankan oleh sang ustad (meskipun mungkin doa ini ga saklek juga)… aku sangat mengerti sekarang…

Mengapa?

Karena di suatu kajian lain, aku mengambil suatu hikmah, yakni suatu keluarga yang ingin menjadi sebuah keluarga yang sakinah, mawadah wa rahmah, itu bukan hal yang mudah… keluarga yang ingin dibangun seperti itu memang harus didasarkan pada suatu kesucian… kesucian masing-masing pasangan baik secara hati dan fisik, dan yg paling penting kesucian PROSES itu sendiri…

Keluarga yang sebersih itu juga harus diawali dengan proses yang bersih sebagaimana hal yang baik harus diawali dengan hal yang baik pula… bagaimana keluarga itu akan menjadi keluarga yg suci jika dalam proses saja tidak bersih?

Dalam proses harusnya tak ada pelanggaran-pelanggaran syar’i… sebagaimana tak ada berpacaran sebelum menikah.. sebagaimana tak ada bergoncengan dan bersentuhan selama itu belum halal.. sebagaimana tak ada perkenalan lebih mendalam selama proses ta’aruf belum dimulai secara resmi.. Sebagaimana itu pula kesucian hati itu harusnya terjaga sebelum itu semua juga akan menjadi halal..tak ada cinta selain padaNya dan tak ada cinta tuk lawan jenis kecuali cinta itu halal.. Ya, ‘baik’ dalam proses untuk mencapai ‘kebaikan’ pada akhirnya…

Tuk mencapai rumah tangga yang diberkahi yang di dalamnya harapannya akan lahir para mujahid dan mujahiddah tuk menjalankan estafet dakwah ini, terlalu suci tuk dinodai dengan proses yang tidak baik…

Tuk membangun rumah tangga yang slalu dalam naungan cintaNya yang harapannya akan lahir para hafidz dan hafidzah tuk mewarnai ummat ini, terlalu suci tuk dinodai dengan proses yang kotor..

Baik dalam proses…

Sebenarnya mungkin hanya itu yang ingin disampaikan sang ustadz dalam doa itu… doa yang berharap ketika ada getaran yang tak seharusnya ada tuk seseorang, maka tidak sepantasnya berharap seseorang tersebut tuk menjadi jodoh kita kelak… semua ini hanya demi BAIK dalam PROSES agar PREOSES ini mengantarkan pada KEBERKAHAN yang sesungguhnya.. Sebuah keluarya yang di dalamnya akan lahir para mujahid-mujahiddah dan hafidz-hafidzah tuk mewarnai dunia ini.. mewarnai dengan warna warni pelangi cinta di dunia dan akhirat…

Kekurangan pasangan kita

 Sepasang suami istri sedang makan malam, sang istri membuka pembicaraan. Istri : “Suamiku sayang, bolehkah aku usul ???” Suami : “Boleh is...