Translate

Selasa, 01 November 2016

SOAL KALIMAT AHOK

• Ahmed Zainul Muttaqien

Saya sudah nonton videonya dan saya dengar redaksi asli perkataan Ahok berikut:

*"Jadi jangan percaya sama ORANG. Kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu ga bisa pilih saya, karena dibohongin "PAKAI" surat almaidah 51 macem-macem itu. Itu hak bapak ibu ya..."*

Saya tidak ingin menjelaskan perkataan ini dengan istilah-istilah filsafat yang rumit. Tapi cerna saja dengan AKAL SEHAT tanpa tendensi.

Ahok sebelum sampai pada kalimat "dibohongin pake surat almaidah 51", dia mengatakan "jangan percaya sama orang".

Berarti jelas yang dia maksud berbohong adalah ORANG-nya bukan ayatnya. "Orang" adalah subjeknya dan "Almaidah 51" adalah objek yang dibawanya. Yang dia maksud berbohong adalah subjeknya bukan objek yang dibawanya. Dan objek yang dimanfaatkan untuk berbohong tertera pada kalimat selanjutnya "PAKAI surat almaidah 51".

Ini sama seandainya saya berkata "Jangan percaya sama Aa Gatot. Kamu di bohongin PAKE ayat-ayat Qur'an". Yang saya maksud disini tentu bukan jangan percaya sama Qur'an, tapi jangan percaya sama Aa Gatot karena ia berbohong dengan MEMAKAI ayat-ayat Qur'an. Bukan berarti ayat Qur'annya yang salah, tapi subjek yang membawa dan menggunakan ayat Qur'an tersebut untuk berbohonglah yang salah.

Ini sama seperti teroris yang menggunakan ayat jihad untuk berbuat barbar atau wahabi yang menggunakan ayat istiwa' untuk berkeyakinan mujassimah terhadap Allah. Bukan ayatnya yang salah, tapi subjek yang menggunakan dan memelintir tafsir ayat itu yang salah.

Itulah kenapa Ahok menggunakan kalimat *"dibohongin PAKAI surat almaidah 51", bukan kalimat "dibohongin OLEH surat almaidah 51".*

Sebenarnya menafsirkan kalimat ini gampang, hanya ego kebencian yang mempersulit dan memelintirnya.

Saya bukan pendukung Ahok. Bukan urusan saya jika ia terpilih nanti atau tidak, karena KTP saya bukan Jakarta. Tapi saya merasa terpanggil untuk meluruskan hal sederhana yang tidak dipahami oleh otak, kelewat sederhana yang ditutupi tendensi.

Dan mau saya kasi tau satu lagi? Ternyata orang yang memelintir tafsir perkataan Ahok ini adalah orang-orang yang sama yang memelintir tafsir perkataan Prof. Quraish Shihab soal Nabi tidak dijamin masuk surga karena amalnya.

Ternyata orang itu juga yang memelintir perkataan Grand Mufti Suriah; Syaikh Ahmad Badruddin Hassoun bahwa ia menyeru pemusnahan rakyat Aleppo.

Kalau ulama-ulama besar islam saja perkataannya ia pelintir, kenapa bingung perkataan 'kafir' seperti Ahok mereka pelintir? Ini baru permulaan ya...

Fb: Ahmed Zain Oul Muttaqin.
-------------------------------------------------

Sangat perlu disebarluaskan.... 😇

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kekurangan pasangan kita

 Sepasang suami istri sedang makan malam, sang istri membuka pembicaraan. Istri : “Suamiku sayang, bolehkah aku usul ???” Suami : “Boleh is...