Translate

Rabu, 24 Januari 2018

HARUSKAH MEMBERI PEMINTA-MINTA ?

HARUSKAH MEMBERI PEMINTA-MINTA ?
Di Sebuah Pengajian salah seorang Santri bertanya kepada gurunya :
" Guru, mengapa kita perlu bersedekah ? Haruskah kita memberi kepada peminta-minta yg sering mendatangi rumah kita ? Padahal kita tdk yakin apakah mereka itu layak atau tidak diberi sedekah ?..."
Sang Kyai yg bijak tsb sambil tersenyum menjawab....
"Kalau kita ingin mengirim sesuatu ke tempat yg jauh lewat ekspedisi, kira-2 perlu biaya yg mahal nggak ya ? "
"Oh Iya pasti Guru ...biayanya pasti mahal karena alamat yg dituju sangat jauh" jawab salah seorang santri.
" Oke, nah sekarang Guru tanya, jika ternyata ada orang yg datang ke rumah kita dan dia bersedia mengantarkan paket kita ke tempat yg jauh tsb , dan sama sekali tdk dipungut biaya alias Gratis, ada yang mau nggak " tanya Pak Kyai tsb kemudian.
" Ya tentu kita semua mau Guru" jawab beberapa santri hampir berbarengan.
" Nah, begitulah seharusnya... Paket itu bisa kita umpamakan dgn sedekah kita .....Kita semua disini meyakini utk hidup selamat nantinya dikehidupan abadi kelak setelah kita mati,... maka kita perlu banyak membawa bekal ke akhirat termasuk sedekah kita.......Ada yang tahu diantara santri2 ku sekarang ini, persisnya di mana akhirat itu ? Jauh apa dekat ya ?" Tanya sang Guru lagi.
Semua Santri terdiam...karen a memang tdk ada yg tahu jawabannya...
"Nah.....pemint a-minta tsb bisa kita samakan dgn orang yg datang ke rumah kita... dan dia mau mengantarkan paket atau sedekah kita ke akhirat yang kita sendiri tidak tahu berapa jauh dan dimana akhirat itu,... secara gratis lagi tanpa dipungut biaya seperserpun ..., dan hanya peminta2 itulah yang tahu persis alamatnya....ba hkan dia menjamin paket tsb pasti sampai....Masih  ada yg tidak mau menitipin paketnya ?" Jelas Pak Kyai tsb sambil tersenyum kepada murid2 nya....
Para Santri terlihat mulai mengangguk2 anggukan kepalanya tanda mulai menyimak dan mengerti maksud kiasan yg disampaikan oleh Guru mereka....
" Masalah apakah peminta-minta tsb layak atau tidak diberi sedekah, janganlah kita jadikan alasan utk tidak memberi...." Lanjut Pak Kyai.
" Tidak ada orang yg mau menghinakan diri utk meminta2 kalau memang ada pilihan yang lebih baik....yang jelas kita berniat utk bersedekah...bi arlah Allah yg menilai keikhlasan dari Sedekah kita....bukanka h perbuatan baik atau tdk seseorang tsb dinilai dari niatnya ?" Kata Pak Kyai tsb memperjelas ceramahnya.
Seorang Ulama Besar, Syaikh Abdul Qadir Jailani pernah berkata :
" Jangan menolak dan mengusir peminta-minta, sementara engkau sanggup memberikan sesuatu baik sedikit ataupun banyak"
" Sukailah kebiasaan memberi kepada orang lain, karena ALLAH sangat senang 'memberi'. dan bersyukurlah, karena ALLAH telah menjadikanmu mampu untuk memberi "
" Celakalah jika engkau menolak peminta-minta, sementara peminta-minta itu adalah hadiah dari ALLAH dan engkau mampu untuk memberinya

Kebenaran dan Kebaikan

Kebenaran dan Kebaikan 
Perkara benar-salah hanya mempunyai satu nilai: benar atau salah.
Oleh karenanya, perkara benar-salah harus disandarkan kepada suatu hukum; ia bersifat pasti karena ada satu tolok ukurnya (parameter, batasan yang dijadikan ukuran).
Perbedaan pendapat dalam menilaibenar atau salah, semata-mata karena sandaran hukumnya berbeda.
Mustahil ada perbedaan pendapat jika sandaran hukumnya sama.
Perkara baik-buruk memiliki banyak nilai: Sangat baik, baik, kurang baik, buruk, agak buruk, sangat buruk dan seterusnya.
Penilaian perkara baik-buruk biasanya tergantung kepada kepentingan si penilai, baik bersifat kepentingan individu maupun kepentingan kelompok.
Dan terkadang dipengaruhi pula oleh situasi dan kondisi saat membandingkannya.
Jadi, sifatnya sering tidak pasti atau relatif.
Perbedaan pendapat dalam menilaibaik atau buruk, tergantung dari sudut mana suatu kepentingan berpihak.
Mustahil ada kesamaan pendapat bila kepentingannya berbeda.
Yang jelas, dalam perkara agama (Islam), sesuatu yang baik belum tentu benar, sesuatu yang benar pasti baik.
Karenanya, bagi seorang Muslim, yang paling penting harus berpegang pada kebenaran. 
Orang baik yang tidak benar biasanya seorang penipu; kebaikannya hanyalah kepura-puraan.






YANG DIAJARKAN MESTI BENAR, BUKAN SEKADAR BAIK
Perkara yang berkaitan dengan benar atau salah, haruslah didasarkan pada satu kaidah hukum. 
Kebenaran tidak bisa dipisahkan dari dalil-dalil hukum tersebut.
Tanpa dalil hukum tidak ada kebenaran.
Contoh, sebuah batu berbentuk bulat dengan sebuah batu berbentuk kotak.
Dilihat dari jenis benda, kedua-duanya disebut batu.
Bentuk yang berbeda tidak menjadikan salah satunya disebut bukan batu. 
Jadi, dilihat dari sudut hukum jenis benda, kedua-duanya adalah benar (benar batu). 
Hal di atas patut diambil contoh; sebab dalam suatu ritus ibadat, kita sering melihat beberapa perbedaan kecil dalam pelaksanaannya.
Jika masing-masing perbedaan itu ditunjang dalil agama, maka kedua-duanya benar dalam pandangan agama. 
Perbedaan pelaksanaan itu merupakan hikmah kemudahan dalam mengerjakan ritus ibadat.
Jika tidak ditunjang dalil agama, perbuatan itu salah; itu bukan kemudahan, tapi kerusakan.
Mesti dicamkan, menurut hadits, orang yang membangun jalan yang benar dalam Islam akan menerima pahala dari orang-orang yang mengikutinya, tanpa ada pengurangan dalam pahala mereka.
Sebaliknya, orang yang membangun jalan yang sesat dalam Islam akan menanggung beban dosa dari orang-orang yang mengikutinya, tanpa pengurangan beban (dosa orang-orang) tersebut.   
Renungkan.






JANGAN MEREKAYASA RITUS IBADAT
Jangan membuat ketentuan agama hanya dengan alasan tidak ada larangannya dari Nabi Saw ataupun di dalam Al Qur’an.
Kalau segala sesuatu --yang serupa ritus-- boleh dilakukan hanya karena tak ada larangannya dari Nabi atau dalam Al Qur’an; apa boleh kita melaksanakan salat zuhur menjadi satu rakaat saja, atau menambahnya menjadi enam rakaat?
Tokh, tak ada larangannya dari Nabi? 
Apa boleh melaksanakan akekah dengan kodok, dan bukan dengan kambing? Tokh, tak ada larangannya? 
Atau, apa boleh qurban itu dilaksanakannya pada hari Idul fitri?  Tokh, tak ada larangannya?
Memang di antara yang dijadikan sunah ada perkara ibadah yang tidak dicontohkan Nabi Saw, namun dilakukan para sahabat Ra.
Hanya saja perkara tersebut sepengetahuan Nabi; dan Nabi Saw mengizinkannya atau tidak melarangnya. 
Jadi jelas, dalam masalah ritus ibadat, kita melakukannya harus berdasar contoh atau izin dari Nabi; bukan sekadar tidak ada larangannya. 
Kalau semata-mata hanya tidak ada larangannya --padahal Nabi tidak mengalami atau melihat hal serupa itu-- tidak bisa dijadikan dasar hukum untuk membuat sebuah ketentuan yang menyerupai ritus ibadat. 
Lain halnya kalau Nabi melihat sebuah perbuatan, tapi Nabi tidak melarangnya, maka boleh saja perbuatan tersebut dilakukan.
Contohnya, Nabi pernah melihat orang berdoa sambil mengangkat tangan, dan Nabi membiarkannya. Artinya, Nabi tidak melarangnya.
Jadi, walau Nabi tidak memerintahkan orang berdoa harus sambil mengangkat tangan, berdoa sambil mengangkat tangan itu tidak apa-apa bila dilakukan.
Yang jelas, dan pasti, kita tidak boleh membuat sesuatu yang menyerupai ritus ibadat jika tidak ada izin atau contohnya dari Nabi Saw; termasuk contoh bahwa Nabi tidak melarang. 
Kalau sekadar tidak ada larangan tapi tidak ada contohnya, itu bukan dalil; itu hanya akal-akalan. 
Dan setiap akal-akalan harus dipertanggungjawabkan di akhirat.







BUKAN URUSAN MUSLIM YANG BERIMAN
Melakukan ritus dengan menanam kepala kambing saat mendirikan rumah, dengan maksud menolak bala atau mengusir setan, membuat orang lain mengejek kebodohan kita.
Jangankan mengusir setan atau menolak bala, menghindarkan dirinya sendiri dari disembelih dan kepalanya ditanam, si kambing itu tidak bisa melakukannya.
Tentu saja, perbuatan tersebut tidak apa-apa jika dilakukan oleh non-muslim.
Sebab itu bukan urusan kita, bukan urusannya orang-orang yang beriman, bukan urusannya orang yang hanya percaya pada kuasa Allah.
Mesti dicamkan, Muslim harus mengharap berkah semata-mata hanya dari Allah; bukan dari penghuni gunung atau penguasa laut yang sekadar mitos atau legenda khayalan. 
Sebab, ritus ibadat yang tidak sesuai contoh dari Nabi, seperti upacara tolak bala, malah bisa mendatangkan malapetaka yang lebih dahsyatdi kemudian hari; na ‘udzubillah.

JENIS AMAL PERBUATAN

JENIS AMAL PERBUATAN 
Pertama, AMAL BIASA.
Perbuatan yang tidak berkaitan atau tidak disandarkan kepada balasan pahala (dari sesuatu yang ghaib yang dianggap berkuasa).
Dinilai sebagai masalah duniawi semata-mata; bisa diatur maupun tidak diatur tatatertibnya.
Jadi, satu perbuatan yang tidak mengharapkan atau tidak ada kaitannya dengan balasan pahala, perbuatan tersebut bukanlah amal ibadah; melainkan hanya amal duniawi semata.
Hukum melakukannya, selama tidak merugikan dan tidak menimbulkan kerusakan, adalah mubah(boleh).
Hukum tatacara pelaksanaannya haram (tidak boleh) dimasuki unsur peribadatan sebab bisa jadi ritus yang bid’ah.
Kedua, AMAL IBADAH.
Perbuatan kebajikan yang berkaitan atau disandarkan kepada balasan pahala (dari sesuatu yang ghaib yang dianggap berkuasa), tapi tidak mutlak diatur tatatertib dalam pelaksanaannya.
Hukum melakukannya --umumnya-- sekadar keutamaan dan bukan wajib (di kondisi tertentu, jihad dan mencari nafkah hukumnya adalah wajib).
Hukum tatacara pelaksanannya sekadar keutamaan seperti yang dilakukan Nabi; tapi tidak mutlak harus persis seperti yang dicontohkan Nabi.
Ketiga, RITUS IBADAT.
Perbuatan yang berkaitan atau disandarkan kepada balasan pahala (dari sesuatu yang ghaib yang dianggap berkuasa); yang pelaksanaan kegiatannya ditentukan caranya atau diatur tatatertibnya.
Hukum melakukannya ada yang wajib dan ada yang sunat.
Hukum tatacara pelaksanaannya --tak bisa tidak-- dalam Islam wajib ada contohnya dari Nabi Saw.



AMAL BIASA
Amal biasa adalah setiap perbuatan yang tidakdisandarkankepada harapan mendapat balasan pahala dari Tuhan.
Amal biasa adalah perbuatan yang boleh dilakukan seorang Muslim, baik ditentukan atau tidak ditentukan tata caranya.
Amal biasa adalah sekadar perkara duniawi, yang tidak memiliki nilai pahala maupun dosa.
Seorang Muslim dibolehkan mengerjakannya, terkecuali jika ada dalil agama yang melarangnya.
Mesti diingat, walau diatur tata tertibnya, setiap perkara duniawi jika tidak disandarkan kepada balasan pahala dari yang ghaib, ia tetap merupakan amalan biasa.
Olahraga (seperti basket, tenis, catur, dan lain-lain) walau ditentukan tata tertibnya, tetap merupakan perkara duniawi.
Perkara adat istiadat, seni budaya (menyanyi, menari, melukis), sulap (ketangkasan yang bukan sihir), ulang tahun (manusia, organisasi, negara), adalah perkara duniawi yang dibolehkan.  
Perkara-perkara tersebut sama sekali tidak memiliki nilai pahala maupun dosa jika dikerjakan.
Begitu juga dengan upacara adat di suatu daerah, yang biasanya ditentukan tatacaranya, selama tidak disandarkan kepada balasan pahala, dan hanya sekadar simbolistis keduniawian, tidak terlarang untuk diadakan. 
Contohnya, menabur bunga jika sekadar sebagai simbol duka cita.
Atau salvo tembakan senapan sebagai simbol penghormatan bagi prajurit. 
Namun jika merasa ragu akan kebolehannya, lebih utama untuk dihindari.


AMAL IBADAH
Amal ibadah adalah setiap perbuatan kebajikan, yang bermanfaat bagi dirinya ataupun bagi orang lain, yang disandarkan kepada harapan mendapat balasan pahala dari Allah Swt, namun tidak mutlak harus terikat tatatertib dalam melaksanakannya. 
Contohnya, mencuci baju atau mencuci ember; seutamanya seperti yang dilakukan Nabi, namun andaipun tak sepersis yang dicontohkan Nabi tidaklah menjadi berdosa.
Suatu perbuatan menjadi amal ibadah bila dalam pengerjaannya dikaitkan dengan adanya balasan pahala.
Contohnya mencari nafkah, ataupun menyingkirkan batu dari tengah jalan; perkara itu menjadi amal ibadah karena dalam perbuatan itu ada harapan balasan pahala dari Allah.
Seorang Muslim yang mencari nafkah --untuk membiayai anak dan isterinya-- dengan menjadi pemain sepakbola, makaperkara mencari nafkahnya itu merupakan amal ibadah.
Permainan sepakbolanya itu sendiri, secara zahirnya, tetap saja perkara duniawi yang tak memiliki nilai pahala atau dosa. 
Demikian pula dengan menyingkirkan batu tetap saja merupakan perkara duniawi; seorang Muslim mendapat pahala bukan karena semata-mata menyingkirkan batunya, melainkan karena niat baiknya agar tidak ada orang lain yang celaka atau tersandung. [1]


RITUS IBADAT
Mengucapkan zikir atau membaca Quran adalah amal ibadah; sedangkan mendirikan solat dan saum adalah ritus ibadat.
Ritus ibadat atau ibadah ritual adalah setiap amal ibadah yang inti tatacaranya ditentukan atau ada yang dibakukan caranya.
Dalam Islam, ritus ibadat mesti berdasarkan kepada dalil agama yang pasti dan benar (qoth’i, jelas dan tegas) yang ada dalam Qur’an atau sunnah Nabi Saw.
Jadi, ritus ibadat adalah perbuatan yang disandarkan kepada harapan mendapat balasan pahala dari Allah, tapi ada bagian yang terikattatatertib syareat dalam pelaksanaanya.
Oleh karenanya, suatu ritus ibadat hanya boleh dikerjakan bila ada perintahnya atau izin dari Allah dan Rasul. 
“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul- Nya..”  (Qur’an, Al Anfaal [8]:20)
“Siapa yang mengamalkan suatu amal (ibadat ritual) yang tidak pernah kami lakukan, maka amalnya ditolak.”  (HR. Muslim).
Jelas, dalam masalah ritus ibadat, Allah menyuruh kita harus patuh hanya kepada apa yang diperintahkan Allah dan RasulNya; tidak diperintahkan taat kepada tatacara buatan orang lain.


HARUS BISA MEMBEDAKAN PERKARA YANG BUKAN RITUS IBADAT
Melakukan amal ibadah yang dibakukan tata tertibnya sehingga menyerupai ritus ibadat, padahal tidak pernah dilakukan Nabi maupun para sahabatnya, maka perkara tersebut merupakan perbuatan terlarang. 
Misalnya, membaca shalawat adalah amal ibadah yang sangat baik dilakukan di mana saja dan kapan saja; tapi menentukannya menyerupai ritus ibadat, dengan mengharuskan membaca shalawat setiap khatib naik mimbar masjid,mesti dipertanyakan ketentuannya.
Jika ada sunahnya, tidak apa-apa dilakukan; jika tidak ada contohnya dari Nabi Saw, pantas untuk ditolak. Sebab, merekayasa ritus ibadat yang tidak dicontohkan Nabi sama saja dengan menganggap Nabi Saw telah khilaf.
Padahal mustahil Nabi Saw melakukan kekhilafan dalam hal itu.
Namun seseorang tidak boleh begitu saja menilai suatu perkara itu sebagai ritus ibadat atau mirip ritus ibadat --dan kemudian melarangnya-- hanya karena didasarkan prasangka saja (a priori).
Misalnya, pengajian dan pengkajian Qur’an yang dilakukan sekelompok ibu-ibu rumahtangga tiap hari Ahad pagi.
Perkara ini termasuk perbuatan ibadah semata, bukan ritus ibadat. 
Perkara tersebut dibolehkan bila pengambilan waktu hari Ahad pagi karena pertimbangan di hari itu lebih memungkinan ibu-ibu bisa berkumpul secara lengkap. 
Lain halnya kalau pengambilan hari Ahad itu dengan beranggapan hari Ahad, atau hari apa pun, sebagai hari penuh barokah atau membawa keberuntungan; maka ini tidak boleh.
Sebab penuh barokah dalam hal tersebut tidak ada keterangan dalilnya.
Demikian juga bila sekelompok bapak-bapak mengadakan pertemuan untuk membahas agama di masjid setiap selesai shalat Isya, dengan alasan praktis (karena tidak usah repot-repot lagi mengundangnya), maka ini dibolehkan.
Ini tidak dikategorikan ritus ibadat, tapi hanya sekadar amal ibadah saja.
Sebab perkara-perkara ini sekadar ditentukan waktu atau tempatnya, tapi tidak membakukan (mengatur secara mutlak tetap) tatacaranya. 
Karena itu, kita tidak boleh gegabah menuduh bahwa sesuatu itu bid’ah, bila kita belum mengkaji masalahnya secara mendalam.
Realitanya, di antara kelemahan kita yang amat menyolok adalah ketidakmampuan kita meletakkan sesuatu pada tempatnya.
Sehingga kita sering rancu dan tidak bisa membedakan yang mana amal duniawi semata-mata, yang mana amal ibadah, dan yang mana ritus ibadat. 
Contohnya, hadiah berbeda dengan sedekah atau zakat.
Hadiah termasuk dalam kategori amal keduniawian biasa yang tidak memiliki nilai pahala;
Sedekah termasuk dalam kategori amal ibadah yang berpahala.
Sedangkan zakat termasuk ritus ibadat, sebab ada tatatertib yang terkait dengan ketentuan Allah dalam pelaksanaannya.
Dari hal di atas, selama tidak ada unsur ritus ibadat agama dalam pelaksanaannya maka merayakan hari kelulusan sekolah, hari ulang tahun, hari ibu, hari kasih sayang, atau hari pahlawan, dibolehkan. 
Sebaliknya melakukan sesuatu dengan alasan ada pahalanya atau ada berkahnya, jelas tidak dibolehkan jika tidak ada dalilnya dalam tuntunan agama Islam.
TULISAN DI BLOG BEBAS MERDEKA PISAN, BEBAS UNTUK DICOPY, DIPRINT, DIBAGIKAN, DAN DISEBARLUASKAN..
(Alfa Qr) 
________________________________
[1]   Kebanyakan perintah berbuat kebajikan (beramal ibadah) hukumnya sekadar keutamaan. Hanya sedikit perintah berbuat kebajikan yang hukumnya wajib. Di antaranya, bagi laki-laki yang sehat, wajib melindungi dan menafkahi isteri dan keluarganya; wajib mendidik dan membahagiakan anak-anaknya. Bagi wanita, selama suaminya juga bertanggungjawab, wajib patuh pada suaminya. Sedangkan menyingkirkan batu hukumnya sekadar keutamaan, bukan wajib

TIGA HAL YANG MEMBUAT BERIBADAT JADI RINGAN

TIGA HAL YANG MEMBUAT BERIBADAT JADI RINGAN
Pertama, menyadari hakekat dari melaksanakan ritus ibadat adalah semata-mata kewajiban Muslim yang cinta kepada Allah.
Sehingga merasa ringan saat mendirikannya; sebab, terlepas dari kekurangsempurnaan dalam pelaksanaannya, meyakini Allah pasti menerima cinta kita itu.
Kedua, mengetahui dan meyakini kebenaran dari syareat yang kita kerjakan, dengan patokan yang memang ada dalilnya.
Sehingga terhindar dari sesuatu yang diada-adakan manusia, terhindar dari yang sia-sia.
Tidak membuang-buang waktu untuk perkara yang dikira ritus ibadatpadahal tidak ada perintah agama untuk hal itu.
Sehingga ritus ibadat yang dikerjakan tidak bertumpuk tapi mubazir.
Ketiga, mengerjakan apa yang  kita lakukan dengan ikhlas.
Artinya, kepatuhan kita itu benar-benar karena Allah.
Seorang Muslim yang ihsan --yang meyakini Allah senantiasa melihat dan mengawasinya-- yang sudah menerapkan hakekat, syareat, dan ikhlas dengan benar, tak membutuhkan penilaian orang lain.
Tidak memerlukan topeng dan kostum.
Tidak memerlukan atribut apapun.
Yang jelas, Muslim yang ikhlas adalah Muslim yang gembira ketika ia melakukan apapun semata-mata mengharap ridha Allah; dan bukan karena ingin pujian dari manusia. 
Yang pasti, Muslim yang ikhlas akan dimuliakan Allah.
Orang yang ingin dimuliakan manusia, ia akan menenggelamkan dirinya sendiri.

Hakekat, syareat, ikhlas

Hakekat, syareat, ikhlas
Hakekat warganegara adalah orang yang cinta dan taat kepada aturan negara.
Hakekat Muslim adalah orang yang cinta dan taat kepada aturan Allah.
Bedanya, cinta kepada negara cukup hanya memiliki satu komponen yaitu komponen zahir; sedangkan cinta kepada Allah harus memiliki dua komponen, yaitu komponen zahir dan komponen batin.
Seorang warganegara yang memenuhi kewajiban membayar pajak kepada negara,terlepas dari ikhlas atau tidak ikhlas dalam mengeluarkannya, berarti ia seorang warganegara yang patuh. 
Seorang Muslim yang mendirikan solat dinilai sebagai Muslim yang taat pada perintah Allah.
Hanya saja berbeda dengan negara, yang tidak tahu apakah kita tulus atau tidak dalam melakukannya, Allah mengetahui benar kadar keikhlasan kita. 
Padahal ikhlas adalah komponen yang sangat penting yang tidak terelakkan dalam melaksanakan syareat agama.
Ikhlas akan menjadi tolokukur dari besar kecilnya balasan pahala dari Allah. [1]





SYAREAT DAN IKHLAS, DUA HAL YANG TAK TERPISAHKAN
Taat membayar pajak kepada negara hanya memiliki satu aspek.
Taat kepada Allah harus mengandung dua aspek yaitu yang zahir (contohnya melaksanakan ritus ibadat) dan yang batin (yaitu keikhlasan).
Jadi, kalau hakekat sama dengan taat dan cinta; melaksanakan syareat adalah pembuktianketaatan dalam bentuk aspek zahir, menyertainya dengan keikhlasan adalah pembuktian kecintaan dalam aspek batin. 
Pelaksanaan syareat seperti ritus ibadat yang zahir tanpa keikhlasan yang batin hanya akan melapangkan jalan pada kemunafikan. 
Sementara, penghayatan batin tanpa pelaksanaan syareat zahir --seperti ritus ibadat yang benar-- akan menjerumuskan kita pada klenik yang menyesatkan.
Jelas, pelaksanaan syareat dan menyertainya dengan sikap ikhlas merupakan suatu hal, yang tak bisa tidak, mesti dijalani secara bersamaan.
Sebab, jika tidak, perbuatan baik yang dilakukan seseorang hanya sekedar kedok untuk menutupi sifat buruknya. 
Itu sebabnya, ada Muslim yang solat Subuh dengan khusyu, tapi di siang harinya dengan ringan ia menyontek ujian, menerima suap, atau memfitnah orang lain.
Satu hal yang mustahil dikerjakan oleh Muslim yang melaksanakan ibadahnya disertai keikhlasan.
Sebaliknya, pendalaman penghayatan batin --walau dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah-- jika tanpa disertai kepatuhan melaksanakan syareat yang diperintahkanNya, hanya akan mengarahkan orang tersebut pada perbuatan mistis yang menyesatkan, yang melahirkan kiai dukun alias kiai paranormal atau malah wali palsu dan nabi palsu.




IKHLAS, TAK PERLU MENUNTUT HAK
Biasakan menuntut diri kita sendiri untuk melakukan kewajiban; tak perlu menuntut hak kita kepada majikan.
Sebab, jika kita menunaikan kewajiban, majikan yang bijak akan memberikan apapun yang menjadi hak kita tanpa perlu kita menuntutnya.
Malah, bisa jadi, majikan kita akan memberi tambahan bonus yang di luar perkiraan kita. 
Begitu pun sebagai Muslim, kita tak perlu menuntut apapun kepada Allah; sebab Allah itu jauh lebih bijak ketimbang seorang majikan. 
Realitanya, kita melaksanakan peribadatan dikarenakan kita yakin dan takut kepada Allah.
Artinya, kita beribadat karena kita yakin Allah itu ada, sebab kalau tidak yakin kita tak perlu beribadat. Begitu pun kalau kita tidak takut tentunya kita tidak akan beribadat.
Karenanya, sebagai Muslim awam biasa, cukuplah kita mengatakan bahwa kita mendirikan salat fardhu dan saum di bulan ramadhan semata-mata karena kewajiban; bukan untuk menuntut. 
Patut dicamkan, walau salat dan saum merupakan sarana untuk mendapatkan pertolongan Allah, tapi kita jangan menjadikannya sebagai alat menuntut Allah harus mengabulkan keinginan kita.
Sebab apapun yang kemudian terjadi, itulah yang terbaik yang dikehendaki Allah buat kita.
Bagi kita, Muslim awam, cukuplah kita melaksanakan perintah Allah itu sebagai bukti bahwa kita adalah pengikut Allah; bukan pengikut setan.  
Tidak perlu sombong mengaku cinta kepada Allah bila perilaku kita masih ada yang bertentangan dengan tuntunan

Sabtu, 20 Januari 2018

*INFO HAJI, KABAR GEMBIRA !!*

*INFO  HAJI,  KABAR GEMBIRA !!*

*_Alhamdulillahirabilalamiin_*

Ini ada info yg sdh daftar haji mungkin bermanfaat

Hasil pertemuan Menteri Agama RI  dg Raja Saudi (Raja Salman)

-Mengingat bahwa jumlah masyarakat muslim Indonesia adalah terbesar di dunia (mencapai sktr 50%)

-Juga dikarenakan antrian jemaah haji Indonesia sudah mencapai 25 thn an

-Juga dikarenakan pengelolaan haji Indonesia yang paling terurus dan teratur
Maka,

-Raja Salman memohon maaf kepada seluruh masyarakat muslim Indonesia karena merasa bahwa Beliau sudah mendzolimi masyarakat muslim Indonesia.

-Kemudian Beliau memerintahkan kepada Kementrian Haji Arab Saudi untuk mulai tahun 2018 yang akan datang agar menambahkan kuota haji Indonesia 100.000/tahun hingga antrian tersebut habis...

Dan selanjutnya Indonesia akan diberi kuota sekitar 30-40% dari kapasitas haji yang sekitar 3-4jt jemaah per musim haji (kuota Indonesia menjadi sktr 1-1,25jt) dengan membatasi kuota untuk negara arab lainnya (selama ini tidak dibatasi).

Informasi dari Sekretaris Raja Salman
Di telivisi sudah ada info dari kementrian agama.....insylh tahun depan ditambah kuotanya...
Sebetulnya tahun ini sudah ada..tapi pemerintah saudi menyampaikannya saat jamaah sudah mulai diberangkatkan..jadi terlalu mepet persiapannya..
Jadi insylh tahun depan..
Semoga Allah mudahkan niat seluruhnya untuk sampai ke tanah suci.
dan semoga berita tsb bisa terwujud mengingat waiting list haji sdh belasan tahun lamanya.... Aamiin....

Di share dr group HPAI

Smg bermanfaat Nomor Porsi Haji Reguler  Tahun 2018 s/d Tahun 2030


Tahun Keberangkatan 2018, No Porsi 1300422933 - 1300450075
Tahun Keberangkatan 2019, No Porsi 1300450076 - 1300477218
Tahun Keberangkatan 2020, No Porsi 1300477219 - 1300504361
Tahun Keberangkatan 2021, No Porsi 1300504362 - 1300531504
Tahun Keberangkatan 2022, No Porsi 1300531505 - 1300558647
Tahun Keberangkatan 2023, No Porsi 1300558648 - 1300585790
Tahun Keberangkatan 2024, No Porsi 1300585791 - 1300612933
Tahun Keberangkatan 2025, No Porsi 1300612934 - 1300640076
Tahun Keberangkatan 2026, No Porsi 1300640077 - 1300667219
Tahun Keberangkatan 2027, No Porsi 1300667220 - 1300694362
Tahun Keberangkatan 2028, No Porsi 1300694363 - 1300721505
Tahun Keberangkatan 2029, No Porsi 1300721506 - 1300748648
Tahun Keberangkatan 2030, No Porsi 1300748649 - 1300775791



Mohon konfirmasi, share dari dan untuk kerabat. πŸ™
bisa juga di lihat di alamat www.kemenag.go.id
masukin no porsi nya....klik cari...insyaa Allah kelihatan deh thn berangkat nya

Semoga bermanfaat untuk *Jamaah Calon Haji dan Hajjah*

Kamis, 18 Januari 2018

*"POLA PIKIR YG TERBALIK"*

*"POLA PIKIR YG TERBALIK"*
     
*_Sebagai Renungan Kita_*

 *ORANG MISKIN :*
 *_Pak tolong dibuatkan parcel yg bagus dan mahal karena itu akan saya hadiahkan utk boss saya"._*

 *ORANG KAYA RAYA :*
 *_Pak tolong dibuatkan parcel yg murah2 saja, karena itu akan saya hadiahkan untuk karyawan/bawahan saya"_*

*Pertanyaan menariknya adalah:*

 ■ *_Siapa yg lebih miskin ?_*
 ■ *_Siapa yg lebih kaya ?_*
■ *_Siapa yg lebih baik ?_*

 *Saya rasa jawabannya tidak usah dibahas lagi.*

 *Begitulah kita sebagai manusia, terkadang berpikirnya sering terbalik-balik.*

 *Kepada orang yg seharusnya pantas disantuni,* *justru kita jadi sangat pelit.*

 *Kepada orang yg berkelimpahan harta,* *kita justru jadi sangat royal.*

 *Kepada orang lemah/bawah yg seharusnya kita berlemah-lembut kepadanya,* *justru kepadanya kita jadi sangat kasar dan jahat dalam ucap, maupun sikap.*

 *Kepada orang yg sepantasnya kita tegur, karna kesombongan dan kejahatannya,* *justru kita jadi sangat hormat.*

 *Kepada orang yg setiap hari makan mewah,* *kita mengundangnya dalam pesta dengan suguhan makanan yg 'wah' dan melimpah.*

 *Tetapi kepada orang yg hari ini bisa makan dan besok belum tentu bisa,* *justru kita memberinya makanan sisa, yg kita sendiri sudah tidak mau.*

 *Begitulah kebanyakan manusia. Sering berpikir terbalik-balik.*

*_SAYA JADI TERINGAT DENGAN PESAN HATI :_*
 *"Bila mau mengukur kebaikan seseorang, Lihatlah cara dia memperlakukan orang-orang dibawahnya Atau orang-orang yg tidak memberi keuntungan apapun kepadanya"*

*MUDAH-MUDAHAN KITA BUKAN TERMASUK ORANG YANG _"TERBALIK"_* *DAN SELALU MEMPERBAIKI DIRI, UNTUK MENJADI UMAT YANG TERBAIK*
             
   *_SEMOGA BERMANFAAT_*

Rabu, 06 Desember 2017

TOKO KHUSUS JUAL ISTRI.

*TOKO KHUSUS JUAL ISTRI...*
 _(ada pesan moral di dalamnya..baca sampai habis_ )

```Sebuah Toko yg menjual Istri, baru dibuka dimana Pria dpt memilich Wanita untuk dijadikan sebagai seorang Istri ...

Di antara instruksi2 yg ada di pintu masuk, terdapat instruksi yg menunjukkan bagaimana aturan main utk masuk toko tsb:

“Kamu hanya dpt mengunjungi toko ini _SATU KALI_!”

Toko tsb terdiri dr 6 lantai, dimana setiap lantai akan menunjukkan “Kelompok Calon Istri”

Semakin tinggi lantainya, semkn tinggi pula nilai Wanita tsb ...

Kamu dpt memilih Wanita di lantai tertentu atau memilih ke lantai berikutnya, tp dgn syarat _TIDAK BISA TURUN LAGI_ ke lantai sblmnya kecuali utk Keluar dr Toko.```

Lalu, seorang pria pun pergi ke ” TOKO ISTRI ” tsb untuk mencari calon Istri.

Di setiap lantai terdpt tulisan spt ini:

● Lantai 1 :
“Wanita di lantai ini taat pd Agama & Pandai Memasak.”

Pria itu Tersenyum, kemudian dia naik ke lantai selanjutnya.

● Lantai 2 :
“Wanita di lt ini taat pd Agama, Pandai Memasak & Lemah Lembut.”

Kembali pria itu naik ke lantai selanjutnya.

● Lantai 3 :
“Wanita di lt ini taat pd Agama, Pandai Memasak, Lemah Lembut & Cantik.”

”Wow!”, ujar sang pria, tetapi pikirannya msh penasaran & trs naik.

Lalu sampailah pria itu di
●lantai 4 :
dan terdpt tulisan:
“Wanita di lt ini taat pd Agama, Pandai Memasak, Lemah Lembut, Cantik Banget & Sayang Anak.”

”Ya ampun!” Dia berseru, ”Aku hampir tak percaya!”

Dan dia tetap melanjutkan ke

● lantai 5 :
"Wanita di lantai ini taat pd Agama, Pandai Memasak, Lemah Lembut, Cantik Banget, Sayang Anak, Sexy dan pintar melayani suami”wowww!!!

Dia tergoda utk berhenti di lantai 5. tapi penasaran , kemudian dia melangkah ke lantai terakhir .

●lantai 6 :
dan terdapat tulisan:
“Anda adalah pengunjung yg ke 8.089.356..
TIDAK ADA WANITA di Lantai ini."

Lantai ini hanya semata-mata pembuktian untuk *_Pria_* yang *TIDAK PERNAH PUAS...!!!*.”

Terima kasih telah berbelanja di ”TOKO ISTRI".

Mohon hati-hati ketika keluar dr sini.

*Pesan moral ini bukan cuma untuk Pria tapi juga untuk Wanita*

*“Tetaplah selalu merasa Puas akan Pasangan yg Sudah Anda miliki."*

```Jangan terus Mencari yg Terbaik, tapi Jadikanlah yang ada Terbaik bagi Anda```

*Karena tidak ada satu manusiapun yg sempurna di dunia ini*
 termasuk ... *Anda* ... *Saya* ..dan ... *Kita ...*
*BERSYUKUR DENGAN YANG ALLAH TELAH BERIKAN KEPADA KITA APA ADANYA*

Semoga bermanfaat

Selasa, 03 Oktober 2017

Do'a Pagi

Assalamu'alaikum , met pagi sahabat semua..  seraya  memanjatkan Doa pagi ini

Yaa Allah...
Dipagi ini ijinkan kami *Memohon* kpd-Mu *ilmu* yg bermanfaat, *Rizqi* yg Halal, *Amal* yg diterima...

Yaa Allah...
Kami *Bersyukur* kpd-Mu krn telah *Menjaga* tidur kami & *Membangunkan* kami kembali di pagi ini...

Aku bersyukur krn Engkau telah *ijinkan* kami *kembali* menghirup udara yg sejuk & memulai hari yg indah ini

Jadikan pagi ini sbg titik utk memasuki hari yg penuh *Berbagi* dg orang2 di sekeliling kami...

Jadikan mereka *Nyaman* berada didekat kami...

Jadikan hari ini penuh *Keindahan* dg *rahmat-Mu* yg *Berlimpah*

Berikanlah Hati kami *Kedamaian, Ketenangan & Keikhlasan*

Berikanlah kami *Kejernihan pikiran* shg dpt dg *bijak & sabar* menyikapi segala *UjianMu*

Yaa Rabbana... Jadikanlah apa yg kami lakukan hari ini sbg amal utk *bekal menghadap-Mu* kelak..

Yaa Rabbana...
*Tegarkanlah Hati & badan* ini utk tetap berjalan dlm naungan *CahayaMu*...

Hilangkan *Kelelahan & Kejenuhan* dlm diri kami shg kami bisa memberi yg terindah bg *Kelg, sahabat, & sdr kami semua*...

*Berkahilah* umurnya...
Berilah *kesehatan*...
Angkatlah *Penyakitnya*...
Murahkanlah *Rizqinya*...

 _*Slamat Beraktivitas*_
_Semoga apa yg kita kerjakan hari Ini mendpt *Ridha* dan *Berkah* dari *Allah SWT*.....

*Aamiin YRA*

Senin, 18 September 2017

POLIGAMI

PERLU DI ULANG BIAR HAFAL

*POLIGAMI*

Yang tertarik...boleh membaca....Bukan untuk bahan perdebatan....tapi untuk nambah pengetahuan..

1.Banyak org bilang bahwa poligami itu merebut suami orang.

Ralat : *Yang benar adalah poligami itu memiliki suami secara bersama-sama yang sah menurut syariat agama*

2. Banyak org bilang bahwa poligami itu harus diizini istri tua.

Ralat : *Poligami itu tidak perlu izin kepada istri, ketika Rasulullah menikahi wanita cantik bernama Shafiyyah binti Huyay al Akhtab Rasulullah memberitahu Aisyah bahwa beliau menikah dgn Shafiyyah. Ini membuat Aisyah cemburu sekali dan mengatakan: "Ia seorang wanita Yahudi." Dan dijawab oleh Rasulullah: "Janganlah engkau berkata seperti itu, karena ia telah masuk Islam, dan baik pula ke Islamannya."*

3. Banyak org bilang bahwa poligami berdosa karena menyakiti perasaan wanita (membuat cemburu).

Ralat :
*Poligami itu suami menggunakan haknya, cuma kdg istri iri, (bukn salahnya org yg menggunakn hak tp salahnya org yg iri). Poligami menguji keikhlasan dan keridloan wanita trhdp ketentuan Allah. Semakin ikhlas maka semakin banyak pahala. Semakin tidak ikhlas apalagi diwujudkan dlm bentuk kemarahan dan perbuatan anarkis maka semakin bertambah dosa. Kalau masalah cemburu, istri Rasulullah dan istri2 Sahabat Rasulullah yg berpoligami kdg juga cemburu satu sama lain. Tetapi ini tidak berarti bahwa Rasulullah dan para Sahabat menyakiti perasaan istri2nya. Kalau diartikan bahwa cemburu itu menyakiti perasaan istri, maka tidak mungkin Rasulullah dan para Sahabatnya dijamin masuk surga oleh Allah. Cemburu adalah wujud tanda cinta istri kepada suami bukan wujud perlakuan suami menyakiti hati istri.*

4. Banyak manusia yang bilang bahwa pelaku poligami jaman sekarang tidak bisa berbuat adil seperti jaman Nabi.

Ralat : *Yang benar adalah bahwa berbuat adil itu bisa dilakukan oleh siapapun, kapanpun dan di manapun tidak dibatasi oleh jaman. Jika umat Muhamad tidak bisa berbuat adil dlm poligami maka poligami akan dilarang scr mutlak. Al Quran berlaku sepanjang masa termasuk ayat diperbolehkannya poligami.*

5. Banyak manusia yang bilang bahwa istri pertama harus diperlakukan lebih istimewa dibanding istri kedua, ketiga atau keempat.

Ralat : *Perlakuan seperti itu adalah adat jaman jahiliyyah. Setelah Islam datang maka semua adat itu dikoreksi total oleh Islam. Setelah sah secara syariat menjadi istri maka semua istri (R1, R2, R3, R4) mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yg sama terhadap suami.*

6. Banyak manusia bilang, poligami mengambil hak istri tua.

Ralat: *Dlm poligami suami mengambil/memanfaatkn kuota/haknya sendiri, istri ke 2, 3, dan 4 juga memenfaatkn haknya sendiri pula. Istri pertama jika menghalangi, mencegah suami atau istri 2, 3 dan 4 itulah orang yg menghalangi hak 4 orng tsb.*

7. Banyak manusia bilang, zaman sekarang poligami hanya menuruti hawa nafsu.

Ralat: *Berpoligami itu mengendalikan hawa nafsu dr perbuatan haram/tercela dan berdosa agar menjadi perbuatan halal/terpuji dan berpahala.*

8. Banyak org bilang, kl mau berpoligami ala Rasulullah, carila seorg janda yg tidak laku.

Ralat: *Rasulullah tidak menganjurkan memilih janda, justru menganjurkan memilih gadis, yg cocok dg selera sehingga diperbolehkn melihat calon istri terlebih dulu.*

9. Bnyk org bilang, poligami hanya bikin masalah.

Ralat: *Poligami mengatasi masalah suami agar lbh bs mengendalikan pandangan dan farji, dan mengatasi masalah wanita yg membutuhkan pengayoman, pengawasan, pendidikan, nafqah, dsb.*

Senin, 11 September 2017

*"GOLDEN MEMORIES,,,"*

*"GOLDEN MEMORIES,,,"*

*Anda Yang Lahir Angkatan Tahun 1940-80an ( yg Usianya skrg 40 an - 70 an Tahun)*

*Sekedar Anda tahu...*

*Kita yg Lahir di Tahun 1940-s/d-80an, adalah Generasi yg layak Disebut Generasi Paling Beruntung..! karena kitalah Generasi yg mengalami Loncatan teknologi yg begitu mengejutkan di Abad ini, dgn Kondisi Usia Prima..!.*
✌✊πŸ‘ŠπŸ‘

*Sebagian Kita pernah menikmati "Lampu Petromax dan Lampu Minyak, sekaligus menikmati Lampu Bohlam, TL, hingga LED".*

*Kitalah Generasi Terakhir yg pernah  Menikmati Riuhnya suara Mesin Ketik".Sekaligus saat ini jari kita masih lincah menikmati keyboard dari Laptop kita.*
πŸ“ƒπŸ“„πŸ“πŸ’»πŸ’»

*Kitalah Generasi terakhir yg Merekam Lagu dari Radio dgn Tape Recorder kita (kadang pitanya mbulet). Sekaligus kita juga menikmati Mudahnya Men-Download Lagu dari Gadget.*
πŸ˜„πŸ”ŠπŸ“»πŸ“ΌπŸ“±

*Kitalah Generasi dgn masa kecil Bertubuh Lebih Sehat dari Anak Masa Kini, karena Lompat Tali, Loncat Tinggi, Petak Umpet, Gobak Sodor, Main Kelereng, Main Karetan, Sumpit2an, Galasin dan Layangan adalah Permainan yg Tiap Hari Akrab dgn kita , Sekaligus saat ini Mata dan Jari kita Tetap Lincah memainkan berbagai Game di Gadget..!.*
πŸƒπŸŽˆπŸŠπŸ’ƒπŸ“±πŸ’»

*Di Masa Remaja.., Kitalah Generasi Terakhir yg Pernah mempunyai Kelompok/Geng yg Tanpa Janji, Tanpa Telpon/SMS tapi Selalu Bisa Kumpul Bersama menikmati Malam Minggu sampai pagi. Karena Kita adalah Generasi yg Berjanji Cukup dgn Hati..!. Kalau Dulu kita harus bertemu untuk Tertawa Terbahak bahak Bersama..!.,*
*Kini Kitapun Tetap bisa Ber "'Wkwkwkwk.." Di Grup Facebook WhatsApp*
πŸŽ‡πŸŒ πŸŒŒπŸŒˆ

*Kitalah Generasi Terakhir yg pernah "Menikmati Lancarnya jalan Raya tanpa Macet Dimana-mana..!". Juga Bersepeda Jengki atau Onthel / Motor sambil Menikmati Segarnya Udara /Angin di Jalan Raya Tanpa Helm di Kepala..!.*
πŸ˜€πŸ˜ƒπŸ˜…πŸš΄ 🚡

*Kitalah Generasi terakhir yg pernah Menikmati Jalan Kaki Berkilo Meter tanpa perlu berpikir ada Penculik Rampok  yg Membayangi kita..!.*
πŸ‘§πŸšΆπŸ‘¬πŸƒπŸ’ƒ

*Kitalah Generasi terakhir yg Pernah Merasakan nikmatnya Nonton TV (ada yg cuman hitam putih layarnya) dgn "Senang Hati tanpa Diganggu Remote untuk Pindah2 Chanel" sana sini rame rame.,* πŸ˜”πŸ˜žπŸ˜žπŸ˜ž

*Kita adalah Generasi yang selalu Berdebar debar menunggu Hasil Cuci-Cetak Foto, seperti apa hasil jepretan kita..!. Selalu Menghargai dan Ber-Hati2 dalam Mengambil  Foto dan tidak menghambur hamburkan jepretan dan mendelete-nya jika ada hasil muka yang jelek. Saat itu Hasil dengan Muka jelek kita menerimanya dengan rasa ihklas..!. Ihklas dan tetap ihklas apapun tampang kita di dalam foto itu...,Tanpa ada Editan Camera 360 Photoshop atau Beauty Face. Kita Betul2 Generasi yg Menerima Apa Adanya..!.*
πŸ“·πŸ“ΈπŸ“ΈπŸ“ΈπŸ“ΈπŸ“·πŸ”

*Kitalah Generasi Terakhir yg pernah begitu "Mengharapkan Datangnya Pak Pos" menyampaikan Surat dari Sahabat dan Kekasih Hati...*
 πŸ˜πŸ“¬πŸ˜πŸ“©πŸ˜˜

*Kita Mungkin Bukan Generasi Terbaik...., Tapi Kita Adalah Generasi yg "LIMITED EDITION".Kita Adalah Generasi yg Patuh & Takut kepada OrTu (Meskipun sembunyi2 Nakal & Melawan) tapi Kita Generasi yg Mau Mendengar & Komunikatif terhadap Anak dan Cucu..!!.*

*Itulah Kita.... Selalu Bersyukur atas Nikmat yg Telah Kita Terima...!!**

*Anda Di Generasi itu...???*

*Bagikan ini...*
*Betapa Indahnya Waktu itu...!!!".* πŸ™πŸ‘✌πŸ’

Kekurangan pasangan kita

 Sepasang suami istri sedang makan malam, sang istri membuka pembicaraan. Istri : “Suamiku sayang, bolehkah aku usul ???” Suami : “Boleh is...