Translate

Rabu, 04 Agustus 2021

PEMIMPIN YANG DHOLIM

 Ingat lah kawan, kalau kita dipimpin oleh pemimpin yang dzolim sekalipun, janganlah menyalahkan kecuali diri kita sendiri pertama kali.


Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga berfirman


وَكَذَلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ


“Dan demikianlah kami jadikan sebagian orang yang zalim itu menjadi pemimpin bagi sebagian yang lainnya disebabkan apa yang mereka usahakan” (QS. Al-An’am : 129)


Seharusnya ketika kita ditimpa kedzoliman penguasa, hendaknya kita bertaubat dari segala kesalahan. Bukan malah mengajak masyarakat melakukan kesalahan lain dan melakukan kemaksiatan yang lain dengan mengajak menentang pemerintah, melakukan kudeta, berdemonstrasi, dan kemaksiatan yang menjauhkan kita dari Allah.


Karena pada hakikatnya kedzoliman penguasa adalah sebab kedzoliman kita sendiri.


Ketika kaum muslimin ditimpa kekalahan dalam Perang Uhud maka Allah subhanahu wa ta’ala menyandarkan dan menyalahkan kekalahan itu kepada orang beriman dan tidak menimpakan kesalahan kepada orang-orang kafir. Karena kekalahan itu disebabkan oleh kemaksiatan mereka.


Allah Ta’ala berfirman:


أَوَلَمَّا أَصَابَتْكُمْ مُصِيبَةٌ قَدْ أَصَبْتُمْ مِثْلَيْهَا قُلْتُمْ أَنَّى هَذَا قُلْ هُوَ مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِير


“Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan uhud), padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh musuh-MU (pada peperangan Badar), kamu berkata: “Dari mana datangnya kekalahan ini?” KATAKANLAH : “ITU DARI KESALAHAN KALIAN SENDIRI”. Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Ali Imran : 165)


Syeikh Albani berkata: “dalam perkataan (imam Thohawi) ini ada Penjelasan jalan keselamatan dari kedzoliman para penguasa yang warna kulit mereka sama dengan kulit kita, berbicara sama dengan bahasa kita; (Bahasa Arab). Karena itu Supaya umat Islam selamat maka hendaklah kaum muslimin :


1). Bertaubat kepada Allah ta’ala


2). Memperbaiki akidah mereka


3). Hendaklah mereka mendidik diri dan keluarganya di atas Islam yang benar sebagai penerapan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:


إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ


“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka menunggu merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (QS. ar-ra’d : 11)


[lihat ta’liq kitab al-aqidah ath-thohawiyah, hlm. 44]


Dan ingatlah, bahwa pemimpin kita adalah cerminan rakyat dari negeri kita.


✍Ustadz Dika Wahyudi, Lc حفظه الله

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kekurangan pasangan kita

 Sepasang suami istri sedang makan malam, sang istri membuka pembicaraan. Istri : “Suamiku sayang, bolehkah aku usul ???” Suami : “Boleh is...