Translate

Selasa, 21 Juni 2022

40 SOAL JAWAB TENTANG QURBAN

 Tanya jawab ini berisi permasalahan seputar udhiyah mulai dari makna dan sebab penamaannya, hingga hukum-hukum di dalamnya, baik yang lazim terdengar maupun tidak. Semoga dari risalah tanya jawab ini, dapat memperkaya pengetahuan pembaca tentang masalah udhiyah, di samping pengetahuan lain yang sudah diperoleh dari sumber-sumber yang lain. Selamat belajar…!!!


1. Apakah yang dimaksud dengan Udhiyah (Kurban)?


Udhiyah adalah hewan ternak yang disembelih pada di hari-hari Idul Adha dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.


2. Kenapa dinamakan udhiyah?


Penamaan itu dinisbatkan kepada waktu dhuha, karena merupakan waktu yang disyariatkan untuk mulai menyembelih.


3. Apa saja dalil disyariatkannya Udhiyah?


Dalil dari Al-Qur’an


“Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah.” (QS. Al-Kautsar: 2)


An-Nahr adalah beribadah (dengan berkurban) dan menyembelih pada hari Idul Adha. Inilah pendapat mayoritas Ahli Tafsir sebagaimana dikatakan oleh Ibnul Jauzi di Zaadul Masiir (9/249)


Dalil dari As-Sunnah


1. Hadits Anas radhiyallahu ‘anhu ia berkata:


ضَحَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ وَسَمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا


“Sesungguhnya Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam pernah berkurban dengan dua domba putih yang bertanduk yang beliau sembelih dengan tangannya sendiri, sembari mengucapkan basmalah dan bertakbir. Beliau meletakkan kakinya disamping leher domba.” (Muttafaq ‘Alaih)


2. Hadits Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


إِذَا دَخَلَتِ الْعَشْرُ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّىَ فَلاَ يَمَسَّ مِنْ شَعَرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئًا


“Apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan salah seorang di antara kalian ingin berkurban, maka janganlah ia memotong rambut dan basyarnya (kulit/kuku) sedikitpun juga (hingga ia selesai menyembelih).” 

(HR. Muslim 5232).


3. Dari Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


مَنْ ذَبَحَ بَعْدَ الصَّلاَةِ فَقَدْ تَمَّ نُسُكُهُ ، وَأَصَابَ سُنَّةَ الْمُسْلِمِينَ


“Barangsiapa menyembelih (hewan kurban) setelah shalat (ied) maka ibadah kurbannya telah sempurna dan ia telah melaksanakan sunnah kaum Muslimin dengan tepat.” (HR. Al-Bukhâri 5225).


Dalil dari Ijma’ (Kesepakatan Para Ulama)


Para ulama sepakat akan pensyariatan Udhiyah sebagaimana dikatakan Ibnu Qudamah dalam Al Mughni (11/95). Namun ada perbedaan pendapat tentang hukum Udhiyah.


4. Apa hukum dari Udhiyah?


Setelah para ahlul ilmi bersepakat atas pensyariatannya, selanjutnya mereka berbeda pendapat dalam penetapan hukumnya.


Pendapat pertama: Menurut jumhur hukumnya Sunnah Muakkadah. Mereka berdalil dengan hadits berikut ini. Hadits Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan salah seorang di antara kalian berkeinginan untuk berkurban, maka janganlah ia memotong rambut dan basyarnya (kulit/kuku) sedikitpun juga (hingga ia selesai menyembelih).” 

(HR. Muslim 5232).


Kemudian riwayat yang shahih dari Abu Bakar dan Umar Radhiyallahu ‘anhuma bahwa keduanya pernah tidak berudhiyah karena takut kalau orang-orang menganggapnya wajib.


Pendapat kedua: Abu Hanifah dan Al Auza’i berpendapat bahwa hukumnya wajib bagi yang mampu. Inilah yang dirajihkan oleh Syaikh Utsaimin rahimahullah berdasarkan dalil berikut:


Ibadah itu dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, oleh karena itu hukum asalnya adalah mengikuti beliau. Hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,“Barangsiapa mendapatkan kelapangan untuk berkurban lalu tidak berkurban maka janganlah ia hadir ditempat shalat kami.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad serta diunggulkan kemauqufannya oleh al-Hafidz (al-Fath: 3/16)


Pendapat yang tampak (jelas) dalam masalah ini – wallahu a’lam – bahwa hukumnya adalah sunnah muakkadah. Dalil-dalil yang mewajibkan atasnya tidak menunjukkan bahwa hal itu wajib. Baik karena tidak shahihnya daliltersebut atau amalan itu hanya sebatas perbuatan Nabi. Perbuatan itu tidak sampai pada perintah wajib (walaupun dikerjakan Nabi), sebagaimana yang ditetapkan dalam ilmu ushul. Akan tetapi bagi orang yang mampu tidak lantas meninggalkan amalan ini karena di dalamnya mengandung ibadah kepada Allah Azza wajalla. Para ulama bersepakat atas pensyariatannya.


5. Apakah Udhiyah juga disyariatkan kepada setiap keluarga?


Udhiyah disyariatkan kepada setiap keluarga. Sebagaimana sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam “Sesungguhnya wajib bagi setiap keluarga pada tiap tahunnya berkurbandengan satu hewan sembelihan.” (HR. Ahmad (20207) dan at-Tirmidzi berkata, “Hasan Gharib.” ‘Abdul Haq berkata: Isnâdnya Dha’îf, dan dilemahkan oleh al-Khaththabi).


Berdasarkan atas hal ini, maka (satu hewan kurban) berlaku untuk semua penghuni rumah. Ada hadits shahih dari Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muslim (5203) dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdoa –atas hewan kurbannya-: “Bismillah, ya Allah terimalah dari Muhammad, keluarga Muhammad, dan dari ummat Muhammad.” Hadits ini menunjukkan bahwa masuknya penghuni rumah dalam satu hewan kurban adalah boleh hukumnya.


6. Apa hikmah disyariatkannya Udhiyah?


Hikmahnya untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’ala dengan melaksanakan perintah-Nya. Diantaranya adalah dengan mengalirkan darah. Maka di sini, menyembelih hewan udhiyah lebih utama dari mensedekahkan nilainya – menurut mayoritas ulama –. Ketika hewan udhiyah itu lebih mahal, lebih gemuk, dan lebih sempurna, maka itulah yang lebih utama. Dari sinilah para sahabat radhiyallahu ‘anhum memilih hewan udhiyah yang gemuk. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari: Yahya bin Sa’id berkata: Aku pernah mendengar Abu Umâmah bin Sahl berkata, “Dahulu kami menggemukkan hewan kurbandi Madinah dan kaum muslimin juga pada menggemukkannya.”Untuk mendidik beribadah kepada Allah ta’ala.Menyebarluaskan tauhid yaitu dengan menyebut nama Allah azza wa jalla ketika menyembelihMemberi makan kepada orang-orang fakir dan membutuhkan dengan bersedekah kepada mereka.Memberi keluasan kepada diri sendiri dan sanak famili dengan makan daging yang merupakan makanan bergizi tinggi bagi badan. Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu menamainya dengan ‘pohon Arab’ sebagaimana yang diriwayatkan Said bin Manshur dalam kitab sunannya.


Sebagai wujud syukur atas nikmat Allah kepada manusia dengan harta benda.


7. Bagaimana cara pembagiannya?


Ada beberapa pendapat tentang hal ini.


Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, “Sepertiga dimakan, sepertiga diberikan kepada yang dikehendaki, dan sepertiga disedekahkan kepada orang-orang miskin”


Ada yang mengatakan: setengah dimakan sendiri dan setengah lagi disedekahkan.


Yang rajih adalah dimakan, dihadiahkan, disedekahkan, dan terserah dimanfaatkan sekehendaknya. Namun ketika seluruhnya disedekahkan, inilah yang paling utama.


8. Bolehkah menghadiahkan hewan udhiyah kepada orang kafir?


Diperbolehkan menghadiahkan hewan udhiyah kepada orang kafir yang tidak memerangi kaum Muslimin. Terkhusus ketika ada harapan darinya untuk masuk Islam. Maka dari itu, boleh untuk menghadiahi pegawai, pembantu, atau penggembala walaupun kafir. Inilah yang dikatakan Syaikh Utsaimin rahimahullah


9. Bagaimana jika cacat dari hewan udhiyah baru diketahui setelah hewan itu dibeli?


Bagi yang membeli hewan udhiyah, kemudian di tengah jalan terjatuh atau mengalami cacat, maka hewan itu tetap disembelih. Tidak ada dosa atas hal ini karena pemiliknya tidak melampaui batas (tidak sengaja). Ini termasuk udzur dalam syariat.


10. Bolehkah berhutang untuk membeli hewan udhiyah?


Dibolehkan membeli hewan udhiyah dengan berhutang ketika diyakini mampu untuk dilunasi. Jika hutangnya sudah terlampau banyak –di samping hutang untuk berudhiyah—, maka lebih didahulukan untuk melunasi hutang untuk menghindari tanggungan.

11. Apakah boleh berudhiyah untuk orang lain?


Diperbolehkan berudhiyah untuk orang lain yang tidak mampu berkurban, tetapi harus seizinnya, Jika orang lain ini mampu, maka kewajiban berkurban dibebankan kepadanya.


12. Bolehkah menghibahkan hewan udhiyah kepada orang yang membutuhkan agar dia bisa berudhiyah dengannya?


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membagikan hewan-hewan udhiyah kepada para sahabatnya, sebagaimana yang diriwayatkan Imam Bukhari. Ini merupakan dalil bahwa orang kaya bisa membagi hewan-hewan udhiyah kepada fakir miskin agar mereka bisa berudhiyah.


13. Apa yang disunnahkan dalam berudhiyah?


Lebih utama adalah berudhiyah dengan hewan yang paling gemuk, paling mahal harganya, dan paling disukai, dan paling banyak dicari untuk dijadikan hewan udhiyah.


14. Apakah wanita juga tidak memotong rambut dan kukunya saat ia ikut berudhiyah?


Seorang wanita jika dia hendak berudhiyah, maka dia juga tidak memotong rambut dan kukunya berdasarkan hadits dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha. Hal ini berlaku umum bagi yang berkeinginan untuk berudhiyah, baik pria maupun wanita.


15. Bagaimanakah ketentuan sapi dan unta?


Sapi dan unta bisa untuk 7 orang atau lebih kurang dari itu. Jika lebih dari 7, maka tidak diperbolehkan. Hadits yang menerangkan hal ini shahih.


16. Bolehkah seseorang ikut patungan bukan untuk berudhiyah melainkan untuk mendapat hewan jatah daging?


Diperbolehkan mengikutsertakan seseorang yang menginginkan daging untuk ikut patungan dalam menyembelih sapi atau unta.


17. Bagaimana hukum menjual kulit hewan udhiyah?


Orang yang berudhiyah tidak boleh menjual kulit hewan udhiyah. Hal ini karena udhiyah tujuannya adalah memberikan seluruh bagian hewan karena Allah. Apa a yang ditujukan karena Allah, maka tidak dibolehkan untuk mengambil bagian darinya. Oleh karenanya, penyembelih hewan juga tidak diberikan sesuatu dari hewan udhiyah itu sebagai upah.


Diriwayatkan dari Imam Bukhari dan Muslim dan lafazh hadits berikut ini adalah miliknya dari ‘Ali radhiyallâhu ‘anu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkanku untuk mengurusi unta-unta kurban beliau, memerintahkan mensedekahkan daging, kulit, dan jilalnya (kulit yang ditaruh pada punggung unta untuk melindungi dari dingin), serta memerintahkanku untuk tidak memberi sesuatu pun dari hasil sembelihan kurban kepada tukang jagal. Beliau bersabda, “Kami akan memberi upah kepada tukang jagal dari uang kami sendiri”.” 

(HR. Muslim no. 1317)


Imam Asy Syaukani dalam Nailul Authar (5/153) mengatakan, “Mereka bersepakat bahwa dagingnya tidak dijual, begitu juga dengan kulitnya. Adapun Al Auza’i, Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur, dan satu pendapat dari kalangan Syafi’iyah. Mereka berkata, “Alokasi nilainy itu sebagaimana pengalokasian hewan udhiyah.”


18. Bolehkah mensedekahkan kulit hewan udhiyah?


Diperbolehkan mensedekahkan kulit kepada orang fakir atau dihadiahkan kepada siapa pun.


19. Bolehkah seorang fakir menjual daging yang ia terima?


Seorang fakir boleh untuk menjual daging udhiyah yang ia terima.


20. Bolehkah memberikan hewan udhiyah kepada yayasan sosial?


Diperbolehkan memberikannya ke yayasan sosial seperti halnya dialokasikan kepada orang-orang fakir. Akan tetapi yang lebih utama adalah seseorang menyembelih sendiri, kemudian membagikannya. Hal ini untuk menampakkan syiar dari maksud udhiyah itu sendiri, yaitu untuk beribadah kepada Allah ta’ala.

 21. Bagaimanakah doa menyembelih hewan udhiyah?


Orang yang menyembelih mengucapkan, *"Allaahumma hadza ‘anni wa ‘an ahli baiti“*

Ya Allah ini (hewan sembelihan) dariku dan dari keluargaku.” Sebagaimana riwayat yang tsabit dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.


22. Bolehkah menggabungkan antara aqiqah dan udhiyah?


Dalam hal ini para ulama berbeda pendapat antara satu dengan yang lain. Kalangan Hanabilah dan Muhammad bin Ibrahim, Mufti Arab Saudi di masanya membolehkan hal ini.


23. Bolehkah menggabungkan antara nadzar dengan udhiyah?


Tidak boleh menggabungkan antara nadzar dan udhiyah. Hal ini karena hukum keduanya berbeda satu sama lain. Masalah nadzar lebih ketat hukumnya daripada yang lainnya, karena manusia mewajibkan sesuatu atas dirinya sendiri, bukan Allah yang mewajibkan kepadanya.


24. Apakah satu hewan udhiyah cukup untuk satu keluarga?


Satu hewan udhiyah cukup untuk satu keluarga berapapun jumlahnya.


25. Bolehkah satu hewan udhiyah untuk suami yang punya dua istri?


Seorang suami yang punya dua istri atau lebih, satu hewan udhiyah cukup untuk semuanya. Sebagaimana yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berudhiyah untuk seluruh istrinya.


26. Bagaimana jika dalam satu rumah ada orang yang bukan termasuk anak?


Jika ada anak yatim atau keponakannya, dan mereka itu makan minum bersama dalam satu rumah, maka satu kurban sudah cukup untuk semuanya.


27. Bagaimana jika dalam satu rumah ada saudara?


Di sini ada rincian tentangnya:


Jika keduanya di rumah yang terpisah, maka masing-masing berudhiyah.Jika dalam satu rumah, maka satu hewan udhiyah cukup untuk semuanya.


28. Bagaimana jika masing-masing anaknya sudah menikah?


Rincian tentang hal ini adalah sbb:


Jika anak-anak itu berkumpul dalam satu rumah, maka kurban ayahnya sudah mencukupi untuk semuanya.Jika tinggal terpisah, maka ia berudhiyah sendiri jika mampu. Ini adalah lebih utama. Namun jika ia melihat bahwa hal ini bisa berpengaruh kepada perasaan orang tuanya, dan kadangkala orang tua tersinggung atas hal itu, maka tidak apa-apa udhiyah ayahnya untuk dirinya dan keluarganya. Hal ini karena mereka adalah satu keluarga.


29. Bagaimana udhiyahnya orang yang meninggalkan shalat?


Orang yang meninggalkan shalat tidak halal sembelihannya. Landasannya adalah dikarenakan meninggalkan shalat merupakan kekufuran. Baik itu karena mengingkari wajibnya (alasan kafirnya orang yang meninggalkan shalat menurut kesepakatan ulama) atau karena peremehan (menurut pendapat yang shahih dari mereka).


30. Bagaimana dengan perihal tasmiyah (membaca basmalah) dan bertakbir atas hewan udhiyah?


Disyaratkan untuk bertasmiyah dan disunnahkan untuk bertakbir. Kemudian menyebutkan siapa yang diinginkan dari nama keluarganya. Walaupun dengan sebutan menyeluruh, seperti mengatakan, “Dan dari keluargaku”. Maka hal ini tidaklah mengapa.

21. Bagaimana kalau menyebutkan nama seorang yang meninggal dunia dari keluarganya ketika berudhiyah?


Diperbolehkan untuk menyebutkan nama orang yang sudah meninggal ketika berudhiyah. Misalnya dengan mengatakan, “Ya Allah, ini dariku dan dari keluargaku yang masih hidup dan yang sudah meninggal.” Sebagaimana yang disebutkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya, mencakup yang hidup dan yang sudah mati.


32. Bagaimana hukum wasiat hewan udhiyah dari seorang yang sudah meninggal?


Di sini ada beberapa bahasan:


Jika dari sepertiga hartanya cukup untuk alokasi hewan udhiyah, maka udhiyahnya dilaksanakan.Jika tidak cukup dari sepertiga hartanya, maka anaknya disunnahkan untuk berudhiyah atasnya, akan tetapi ini tidak wajib. Walaupun wasianya tidak dilaksanakan, maka tidak berdosa. Udhiyah ini dikategorikan sebagai bentuk baktinya seorang anak setelah meninggalnya orang tua.


33. Bagaimana udhiyahnya seorang yang tinggal di negeri yang tata cara penyembelihannya tidak syar’i?


Barangsiapa yang berada di negeri seperti ini (seperti di Barat), maka ia boleh mengirim uang kepada keluarganya dalam rangka mewakilkan udhiyahnya. Ia pun harus menahan untuk tidak memotong rambut dan kukunya layaknya orang yang berudhiyah.


34. Apa yang seharusnya dilakukan oleh orang yang ingin berudhiyah?


Barangsiapa yang ingin berudhiyah, hendaknya tidak memotong rambut dan kukunya saat masuk pada 10 awal bulan Dzulhijah. Ini berlandaskan pada hadits Ummu Salamah: “Apabila kalian telah melihat hilâl bulan dzulhijjah, dan salah seorang diantara kalian berkeinginan berkurban maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya.” Dan didalam satu lafazh baginya, “Apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan salah seorang di antara kalian berkeinginan untuk berkurban, maka janganlah ia memotong rambut dan kulitnya sedikitpun juga (hingga ia selesai menyembelih).”


35. Bagaimana dengan hukum mandi, memakai wangi-wangian, menyisir rambut atau selainnya?


Setiap hal yang tidak disebutkan dalam hadits Ummu Salamah, maka hal itu tidak dilarang. Maka dibolehkan untuk mandi, menyisir rambut, memakai wangi-wangian, mengenakan baju, jima’, memakai pacar, dan selainnya.


36. Apakah keluarga yang ikut udhiyah juga harus membiarkan kuku dan rambutnya untuk tidak dipotong?


Keluarga tidak diharuskan melakukan hal ini. Keharusan itu berlaku bagi orang yang berudhiyah, yaitu orang yang membelinya dan yang berudhiyah dengannya.


37. Bagaimana hukum seorang yang lupa, tidak membiarkan rambut dan kukunyatumbuh?


Orang yang berada dalam kondisi seperti ini tidak apa-apa, dikarenakan keumuman dalil yang melandasi hal ini bahwa orang yang lupa tidak berdosa.


38. Bagaimana hukum seorang yang menyengaja memotong kuku dan rambutnya?


Seorang yang melakukan perbuatan ini hukumnya dosa. Dia harus bertaubat dan istighfar. Kemudian ia tetap berudhiyah dan tidak ada kafarat baginya. Sebagaimana seorang yang berbuat hal-hal haram. Sesungguhnya hukum asal ibadah adalah tidak membatalkan dan diharuskan bertaubat.


39. Apakah orang yang berhaji juga melakukan udhiyah?

Udhiyah diwajibkan selain kepada orang yang berhaji. Adapun orang yang berhaji, para ahlul ilmu berbeda pendapat atasnya. Yang kuat adalah tidak wajib. Tidak didapati dari para sahabat yang berhaji bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa mereka berudhiyah. Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim rahimahumallah dan sekumpulan ahlul ilmi merajihkannya.


40. Bolehkah berudhiyah dengan selain dari hewan ternak?


Selain hewan ternak tidak dibolehkan untuk udhiyah. Dari sini maka tidak dibolehkan berudhiyah dengan ayam, kuda, kijang, atau hewan-hewan sejenisnya.

GARAM alias UYAH

 ```*Dicoba dulu aja*


*KENAPA SBLM MAKAN NABI SELALU MAKAN GARAM......???*


Berbagi ilmu,, sayapun baru faham 😀


*LAGI LAGI AJARAN ISLAM TERBUKTI KEBENARANNYA.* 


GARAM alias UYAH 


TAKUT AKAN PENYAKIT YANG TIMBUL DARI GARAM?

INI CARA RASUL MENGKONSUMSI GARAM


Nabi Muhammad Sholallohi 'alaihi wassallam bersabda : "Sebaik-baik lauk adalah garam" (Al-Baihaqi).        

               

*SEBAIK BAIK LAUK ADALAH GARAM*.                                                

Sangat bertentangan dengan dunia medis saat ini yang mengatakan bahwa makan garam bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti darah tinggi, dehidrasi, keropos tulang dan penyakit empedu, namun hal itu tidak akan terjadi jika Anda mengetahui cara mengkonsumsi garam dengan baik dan secara benar. Sesuai Sunnah Rasul.


Begini Cara Mengkonsumsi Garam Agar Terhindar Dari Penyakit (Ala Rasul)

Jadi sesuai dengan hadist diatas yang menyatakan Garam bukanlah penyebab penyakit, 

tapi malah obat yang paling mujarab seandainya digunakan dengan cara yang betul.

Kuncinya adalah


 *GARAM TIDAK BOLEH DIMASAK !!!.*                   

*ingat tidak boleh dimasak !!!*


Kesalahan kita (kebanyakan orang Indonesia) ialah kita memasak garam yaitu memasukkan garam ke dalam masakan ketika masakan sedang MENDIDIH/ PANAS. 


Hal tersebut akan menyebabkan garam menjadi racun/toksik… Jika garam dimasak dengan cara di atas, garam akan menyebabkannya ber-asid dan membahayakan kesehatan serta mengundang berbagai penyakit, selain itu kandungan yodium pada garam juga akan hilang dengan percuma. Ingat yodium sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita.


Begini Cara yang betul penggunaan garam agar garam benar-benar menjadi obat bagi Anda, bukan jadi Penyakit

Masaklah makanan yang ingin dimasak sehingga selesai. 

Contohnya: sayur masukkan garam dalam masakan apabila makanan dan airnya sudah berangsur dingin,atau dalam keadaan dingin.


Ingat makanan yang dimasak harus tanpa garam ingat tanpa garam !!!!! 


Selagi makan, sediakan semangkuk garam dan taburkan di atas makanan yang ingin dimakan sesuai selera masing2.

Garam adalah mineral bagi tubuh, “Banyak amalan yang dilakukan oleh para Salafus soleh ialah dengan mengambil garam sebelum memulai makan” 


Garam digunakan sebagai pembuka makan dengan mengambilnya dengan ujung jari dan dimasukkan ke mulut.


*INGAT GARAM ADALAH MINERAL !!!!*           

Kelebihannya atau manfaatnya mengkonsumsi garam antara lain ialah:


Mengobati lebih dari 70 penyakit, antara lain Darah tinggi, Diabetes, Tulang keropos, Gondokan, Pusing sakit kepala dll serta tidak akan mengalami keadaan mati mendadak.

Silakan sebarkan, sekiranya anda ingin orang-orang yang anda cintai menjadi sehat.


Berbagai penyakit yang disinyalir timbul akibat garam seperti gejala jantung dan tekanan darah tinggi adalah akibat dari penggunaan garam yang salah.

Karena kalau memasak jangan dikasih garam.. Ingat garam jangan dimasak.


Insyaallah penyakit darah tinggi, jantung bisa dihindari dengan cara makan yg baik.


Jadi kesimpulannya yg benar garam itu adanya dimeja makan bukan didapur.


MARILAH BERUBAH AGAR SEHAT SEMUA.


*ORANG ASING LEBIH AWAL MENGGUNAKAN GARAM SELALU DI MEJA*




*Asam Lambung ???*


CARA MUDAH, MURAH & CEPAT MENGATASI ASAM LAMBUNG


Sahabat.

Akhir-akhir ini kami banyak kedatangan pasien ataupun pertanyaan mengenai asam lambung yang tinggi.


Nabi Muhammad Saw. Bersabda

“Jilatlah garam sebelum dan sesudah makan!. Andai orang-orang tahu manfaat garam, niscaya mereka akan lebih memilihnya ketimbang penawar racun. Barangsiapa menjilat garam sebelum makan, maka Allah akan melindunginya dari 70 jenis penyakit yang hanya diketahui Allah”.

Kitab : *al-atsar al-Wadh’iyyah fi al-Kitab wa al-Sunnah’ karya Syekh Abdurrasul Al ‘Unuz*


Mengobati asam lambung itu sebenarnya sangat mudah, murah dan cepat. Begini caranya.


1. Ambil sedikit garam (seujung sendok teh)


2. Tekan dengan jari telunjuk


3. Jilat lalu telan 


4. Kemudian minum sedikit


5. Sembuh Atas izin Allah SWT


Lakukan setiap sebelum makan dan setelah makan


Mengapa garam?


1. Asam lambung itu HCl

Bersifat asam


2. NaCl + H2O --> NaOH + HCl


NaCl = Garam

H2O = Air

NaOh = Natrium Hidroksida

HCl = Asam Chlorida


3. NaOH itu sifatnya basa


4. Terjadi reaksi didalam lambung asam bertemu basa menjadi netral


5. Sembuh atas izin Allah SWT


Ini ilmu penting ayo bantu share agar bermanfaat bagi banyak orang dan smoga ini menjadi amal jariyah kita semua. 


Barakallahu fikum.```


*Post on WAG ukhuwah islamiyah* 


*Repost by Musafir Kelan.


Silahkan disebar... Semoga bermanfaat

Rabu, 25 Mei 2022

Tidak perlu unjuk gigi

 


Anjing dimasukkan lomba untuk bersaing dengan Cheetah, tujuannya adalah untuk mencari tahu siapa yang lebih cepat.


Semua orang terkejut karena Cheetah tidak beranjak dari tempatnya.


Mereka bertanya kepada koordinator lomba tentang apa yang terjadi.


Tanggapannya setelah melihat gambar ini.


Kadang² mencoba untuk membuktikan bahwa kau adalah yang terbaik adalah sebuah penghinaan.


Kita tidak perlu turun ke level orang lain untuk membuatnya mengerti bahwa kita adalah yang paling kuat.


"Berpikir keras" dan "simpan energi Anda" untuk apa yang pantas Anda dapatkan.


Cheetah menggunakan kecepatannya untuk berburu.


Hanya untuk "berburu".


Bukan untuk membuktikan kepada Anjing tentang siapa yang lebih cepat dan kuat.


Jadi paham kenapa terkadang orang² cerdas memilih untuk diam saja daripada ribut membuktikan dirinya.


JANGAN SIA-SIAKAN WAKTUMU UNTUK MEMBUKTIKAN NILAIMU.


*Semoga bermanfaat*

Sabtu, 02 Oktober 2021

🍃🫐 HIDUP BUKAN SEKEDAR KERJA & CARI MAKAN

Hikmah terbesar Allah menciptakan manusia adalah untuk tujuan yang agung yaitu ibadah menghambakan diri hanya kepada Allah.


Allah 'azza wa jalla berfirman,


وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون ما أريد منهم من رزق وما أريد أن يطعمون


"Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. Dan Aku tidak menginginkan rizqi sedikitpun dari (ibadahnya) mereka dan Aku tidak menginginkan agar mereka memberi Aku makan." 


(Adz-Dzariyat: 56-57)


Tujuan ini yang menjadi inti daripada ibadah yaitu tauhid yaitu mengesakan Allah dalam seluruh penghambaan. 


Siapa yang meninggalkan tujuan yang agung tersebut maka dia telah meninggalkan ruhnya ibadah. Para ulama mengumpamakan,


كالقشور الذي لا لب فيه والجسد الذي لا روح فيه


"Ibarat kulit tanpa isi dan jasad tanpa ruh."


Dan harus selalu kita ingat, bahwa ibadahnya hamba kepada Allah bukan berarti Allah butuh. Kita yang sebetulnya butuh kepada ibadah itu agar tujuan hidup kita tidak melenceng jauh.


Orang yang menolak ibadah kepada Allah pada hakikatnya dia sedang menghamba kepada hawa nafsu, tanpa disadari dia tertipu oleh dirinya sendiri.


Seperti iblis yang sombong menolak perintah Allah untuk memberi penghormatan kepada Adam, lantaran dirinya merasa lebih kuat dan lebih baik.

Salam santun 

Sabtu, 11 September 2021

Taat Dan Patuh Terhadap Pemimpin

 _Bismillahirrahmanirrahim_


*Berpegang Teguh Kepada Sunnah*


عَنْ أَبِي نَجِيْحٍ الْعِرْبَاضِ بْنِ سَاريةَ رَضي الله عنه قَالَ : وَعَظَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ الله عليه وسلم مَوْعِظَةً وَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوْبُ، وَذَرِفَتْ مِنْهَا الْعُيُوْنُ، فَقُلْنَا : يَا رَسُوْلَ اللهِ، كَأَنَّهَا مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ، فَأَوْصِنَا، قَالَ : أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفاً كًثِيْراً. فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

[رَوَاه داود والترمذي وقال : حديث حسن صحيح]


Dari Abu Najih Al Irbadh bin Sariah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam memberikan kami nasehat yang membuat hati kami bergetar dan air mata kami bercucuran. Maka kami berkata : Ya Rasulullah, seakan-akan ini merupakan nasehat perpisahan, maka berilah kami wasiat. Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : _“ Saya wasiatkan kalian untuk bertakwa kepada Allah ta’ala, tunduk dan patuh kepada pemimpin kalian meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak. Karena diantara kalian yang hidup (setelah ini) akan menyaksikan banyaknya perselisihan. Hendaklah kalian berpegang teguh terhadap ajaranku dan ajaran Khulafaurrasyidin yang mendapatkan petunjuk, gigitlah (genggamlah dengan kuat) dengan geraham. Hendaklah kalian menghindari perkara yang diada-adakan, karena semua perkara bid’ah adalah sesat “_

(Riwayat Abu Daud dan Turmuzi, dia berkata : hasan shahih)


Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:


1. Bekas yang dalam dari nasehat Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam jiwa para shahabat. Hal tersebut merupakan tauladan bagi para da’i di jalan Allah ta’ala.


2. Taqwa merupakan yang paling penting untuk disampaikan seorang muslim kepada muslim lainnya, kemudian mendengar dan ta’at kepada pemerintah selama tidak terdapat didalamnya maksiat.


3. Keharusan untuk berpegang teguh terhadap sunnah Nabi dan sunnah Khulafaurrasyidin, karena didalamnya terdapat kemenangan dan kesuksesan, khususnya tatkala banyak terjadi perbedaan dan perpecahan.


4. Hadits ini menunjukkan tentang sunnahnya memberikan wasiat saat berpisah karena didalamnya terdapat kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.


5. Larangan untuk melakukan hal yang baru dalam agama (bid’ah) yang tidak memiliki landasan dalam agama.


Dalil Al-Quran yang berkaitan dengan tema hadits:


1. Anjuran berwasiat menjelang kematian 


كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِنْ تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالأقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ 


_"Diwajibkan atas kalian, apabila seorang di antara kalian kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiatlah untuk ibu bapak dan karib kerabatnya secara makruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa"_

[Al- Baqoroh:180]


2. Berpegang teguh kepada sunnah Rasul dan menjauhi bid’ah 


ثُمَّ قَفَّيْنَا عَلَى آثَارِهِمْ بِرُسُلِنَا وَقَفَّيْنَا بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَآتَيْنَاهُ الإنْجِيلَ وَجَعَلْنَا فِي قُلُوبِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ رَأْفَةً وَرَحْمَةً وَرَهْبَانِيَّةً ابْتَدَعُوهَا مَا كَتَبْنَاهَا عَلَيْهِمْ إِلا ابْتِغَاءَ رِضْوَانِ اللَّهِ فَمَا رَعَوْهَا حَقَّ رِعَايَتِهَا فَآتَيْنَا الَّذِينَ آمَنُوا مِنْهُمْ أَجْرَهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ


_"Kemudian Kami iringkan di belakang mereka rasul-rasul Kami dan Kami iringkan (pula) Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyah, padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka, tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik. "_

[Al-Hadid:27]


3. Patuh kepada pimpinan


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً 


_"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Ra-sul-Nya, dan ulil amri di antara kalian. Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya."_[An-nisa:59]


Wallahu alam

Jumat, 10 September 2021

PUASA / Konsep autophagi

 *Berbahagia Bagi yg berpuasa Senin Kamis*  manfaatnya, dikupas oleh Pemenang Hadiah Nobel dari Jepang sbb. :


*PROSES AUTOPHAGI & AUTOLISIS DALAM PUASA 


Konsep autophagi adalah membuat tubuh lapar.

Ketika tubuh seseorang lapar, maka sel-sel tubuhnya pun ikut lapar.

Sel-sel yang lapar ini akan memakan sel-sel dirinya yang sudah tidak beguna lagi atau sel-sel yang telah rusak atau sel mati, agar tidak menjadi sampah dalam tubuh.

Dengan demikian sel-sel mati ini tidak akan menghasilkan sesuatu yang bisa membahayakan tubuh...

Jadi, tubuh orang yang berpuasa akan membersihkan dirinya sendiri!!!..


Ilmuwan bernama Yoshinori Ohsumi ini telah membuktikan dan menemukan bahwa ketika seseorang lapar (PUASA) dalam jangka waktu tidak kurang dari 8 jam dan tidak lebih dari 16 jam, maka tubuh akan membentuk protein khusus di seluruh tubuh yang disebut *autophagisom*...


*Autophagisom* tersebut bisa dianalogkan sebagai suatu sapu raksasa yang mengumpulkan sel-sel mati yang tidak berguna dan bisa  membahayakan tubuh untuk dikeluarkan...


Sel-sel mati ini banyak dihasilkan oleh sel kanker dan sel berbentuk kuman (virus atau bakteri) penyebab penyakit...


Protein *autophagisom* tersebut menghancurkan dan memakan sel-sel berbahaya tersebut, lalu mengeluarkannya...


*Sebagai kesimpulan dari riset ini, dokter Yoshinori Ohsumi menyarankan agar seseorang bisa menjalani praktek melaparkan diri (PUASA) dua atau tiga kali dalam seminggu.*


Penelitian ini telah memenangkan penghargaan *NOBEL KEDOKTERAN* kepada dokter Yoshinori Ohsumi atas riset yang ia namakan *AUTOPHAGI.*


Bagi Muslim, disunnahkan puasa Senin dan Kamis, dan diwajibkan bagi yang  berpuasa selama 1 bulan di Bulan Ramadhan...


Artinya bahwa konsep AUTOPHAGI sesungguhnya sudah disarankan sejak 15 abad yang lalu oleh *Rasulullah SAW*...

Tinggal  mempraktekkannya dengan tata cara puasa yang benar...


 *Selain hal di atas tadi itu, juga terjadi AUTOLISIS*


Jangan kaget ya.. pada jam 12 s/d 18 kita akan merasa lemas.


Bersyukurlah..

Karena berarti akan dimulai satu proses yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita.


Proses itu adalah AUTOLISIS.


*Autolisis adalah proses pembuangan sel-sel yang mati atau rusak di dalam tubuh kita.*


Bayangkan..

Kalau kita lagi gak puasa..

Organ pencernaan kita hampir ga pernah berhenti bekerja. 

Setiap kita makan, butuh +-8 jam organ pencernaan kita bekerja. 


Jam 7 sarapan pagi, maka jam 15 organ baru selesai bekerja, eh jam 12 kita sudah makan lagi. 


Dari jam 12 harusnya selesai jam 20, kita makan lagi jam 19. Belum lagi kalo jam 23nya ngemil/makan mie tektek/nasi goreng.


*Astagfirullah..*


Kalo tubuh kita bisa ngomong..

mungkin dia akan bilang..

Boss saya resign aja yaa


Nah..

Pas kita puasa..

Sahur jam 4, organ bekerja sampai jam 12.


Jam 12 s/d jam 18, organ kita nganggur gak ada kerjaan. 6 jam lhoo..

Lumayan tuh.


Ibarat ibu-ibu di rumah..

Klo lagi gak ada kerjaan, kan suka beres-beres rumah, rapi-rapi, bersih-bersih, buang barang-barang yang gak kepake.


Nah sama.

organ kita klo lagi gak ada kerjaan, mereka akan melakukan bersih-bersih tubuh,  inilah Autolisis.


*Keren kan..*


Inilah kenapa puasa itu sehat, bahkan in syaa Allah bisa ngobatin banyak penyakit. Maag, diabet, ginjal, bahkan kanker.


Makin banyak puasa.

Makin bersih tubuh kita..

Makin sehat kita.

In syaa Allah 


*Maka bahagialah kita diperintahkan puasa.*


Selamat berpuasa 

Semoga makin cinta menjalankan puasa

sehat selalu.

*_Aamiin_* 🙂🙏👍


Share ke yang lain jika bermanfaat


Artikel lengkap versi original nya cek di bawah ini


https://www.nobelprize.org/prizes/medicine/2016/press-release/

Senin, 06 September 2021

Tiada Guna Berselisih

1. Kalau berselisih dengan pelanggan... walaupun kita menang... Pelanggan tetap akan lari...  


2. Kalau berselisih dengan rekan sekerja... Walaupun kita menang...  Tiada lagi semangat bekerja dalam tim...  


3. Kalau  berselisih dengan boss...  Walaupun kita menang...  Tiada lagi masa depan di tempat itu...  


4. Kalau berselisih dengan keluarga...  Walaupun kita menang... Hubungan kekeluargaan akan renggang...  


5. Kalau berselisih dengan teman...  Walaupun kita menang...  Yang pasti kita akan kekurangan teman...  


6. Kalau berselisih dengan pasangan...  Walaupun kita menang...  Perasaan sayang pasti akan berkurang...  


7. Kalau berselisih dengan siapapun...  Walaupun kita menang...  Pada prinsipnya kita kalah...  

Yang menang, hanya EGO DIRI SENDIRI  Yang tinggi dan naik adalah EMOSI......  

Yang jatuh adalah CITRA dan JATI DIRI KITA SENDIRI..... 

Tidak ada artinya kita menang dalam perselisihan...  


Apabila menerima teguran, tidak usah terus melenting atau berkelit, bersyukurlah, masih ada yang mau menegur kesalahan kita...  Berarti masih ada orang yang memperhatikan kita...  


Jaga selalu kekompakan dalam kebersamaan... Jaga lisan, perbuatan dan tulisan agar tidak ada hati yang tersakiti.  


Semoga kita semua selalu dapat menjaga Ego dan Emosi, Dan selalu menjadi manusia yang pandai bersyukur... Aamiin........  


Semoga bermanfaat buat kita semua 🙏

Rabu, 25 Agustus 2021

UNTUK APA KITA HIDUP

Setiap hari mentari terbit menyapa belahan bumi. Menjadi sebab kehidupan, lalu terbenam di peraduannya di ufuk barat. Bukan untuk beristirahat. Dia terbenam untuk terbit. 


Untuk apa? Untuk apa pergantian siang dan malam yang sempurna ini? Terjadi tanpa tujuan? Jika demikian betapa mubazirnya alam semesta ini dengan ragam kehidupan dan penciptaan di dalamnya yang tak terhiung. Sia-sia belaka. Seolah tak ada Tuhan Yang Maha Berilmu, Mahabijak, dan Mahahikmah dalam mencipta. Ini mustahil, akal sehat kita tak bisa menerimanya.

 

*"Dan Kami tidaklah menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya main-main (tanpa ada tujuan dan maksud)"* (QS. Ad-Dukhan: 38).


Apakah hidup kita, siang, malam, hanya sebatas; makan untuk tumbuh, meraih impian dunia, menemukan pasangan, memiliki anak, lalu menyiapkan anak meraih impian, lantas kita menjadi tua lalu mati berkalang tanah, meninggalkan segala apa yang lelah payah kita kumpulkan? Lalu kita terlupakan, terkubur oleh waktu? That's its? Tak ada lagi kehidupan berikutnya? 


Aduh, betapa singkat dan tak berartinya hidup ini kalau begitu. Jika demikian, hidup ini untuk apa? jika setelahnya tak ada lagi kebahagiaan yang patut kita perjuangkan. Jika nanti tak ada pertanyaan dan pertanggungjawaban, atas detik demi detik hidup yang kita lalui, tidak ada reward, tidak ada ganjaran dan tidak ada hukuman, tidak ada surga dan tak ada neraka, tak ada keadilan setelah kematian, lantas untuk apa hidup ini? Untuk apa segala yang ada ini tercipta? Jika kehidupan setelah kematian itu tidak ada. 


Jika manusia yang berakal budi saja mustahil merencanakan dan menciptakan sesuatu tanpa tujuan, apakah mungkin Allah Yang Mahahikmah menciptakan alam semesta ini tanpa tujuan?

sobat, hidup ini agung kita ada bukan tanpa tujuan, ada nilai yang patut kita perjuangkan 


أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَٰكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ


*"Maka apakah kamu mengira bahwa kami menciptakan kamu main-main tanpa ada maksud dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?"* (QS. Al-Muminun: 115).


Sobat, kita semua akan kembali kepada Allah pencipta kita, kelak hanya ada dua tempat kembali, surga negeri kebahagiaan yang abadi, atau neraka penjara siksa selama-lamanya. 


Mereka orang-orang yang beriman melihat dan memikirkan penciptaan alam semesta ini. Pastilah bukan sia-sia belaka, pasti ada tujuan dan akhirnya. Lantas mereka berdoa agar terhindar dari akhir yang buruk yaitu neraka. 


*"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: Wahai Tuhan kami tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia, Mahasuci Engkau lindungilah kami dari azab neraka."* (QS. Ali 'Imran: 190-191).

Selasa, 24 Agustus 2021

*T͟I͟P͟S͟ SEHAT S͟E͟D͟E͟R͟H͟A͟N͟A͟*

*1. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ j͟a͟n͟t͟u͟n͟g͟,  h͟i͟n͟d͟a͟r͟i͟ k͟e͟l͟e͟b͟i͟h͟a͟n͟ g͟a͟r͟a͟m͟.*


*2. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ h͟a͟t͟i͟,  h͟i͟n͟d͟a͟r͟i͟ m͟a͟k͟a͟n͟a͟n͟ b͟e͟r͟l͟e͟m͟a͟k͟.*


*3. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ p͟e͟r͟u͟t͟,  h͟i͟n͟d͟a͟r͟i͟ m͟a͟k͟a͟n͟a͟n͟ d͟i͟n͟g͟i͟n͟.*


*4. J͟i͟k͟a͟ A͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ u͟s͟u͟s͟,  g͟a͟n͟t͟i͟ j͟u͟n͟k͟ f͟o͟o͟d͟ d͟e͟n͟g͟a͟n͟ s͟a͟y͟u͟r͟a͟n͟*


*5. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ p͟a͟n͟k͟r͟e͟a͟s͟,  h͟i͟n͟d͟a͟r͟i͟ m͟a͟k͟a͟n͟ k͟e͟n͟y͟a͟n͟g͟.*


*6. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ G͟i͟n͟j͟a͟l͟,  m͟i͟n͟u͟m͟l͟a͟h͟ b͟a͟n͟y͟a͟k͟ a͟i͟r͟ d͟i͟ s͟i͟a͟n͟g͟ h͟a͟r͟i͟,  m͟i͟n͟u͟m͟ l͟e͟b͟i͟h͟ s͟e͟d͟i͟k͟i͟t͟ a͟i͟r͟ d͟i͟ m͟a͟l͟a͟m͟ h͟a͟r͟i͟,  k͟o͟s͟o͟n͟g͟k͟a͟n͟ k͟a͟n͟d͟u͟n͟g͟ k͟e͟m͟i͟h͟ a͟n͟d͟a͟ s͟e͟b͟e͟l͟u͟m͟ t͟i͟d͟u͟r͟.*


*7. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ O͟t͟a͟k͟,  t͟i͟d͟u͟r͟l͟a͟h͟ s͟e͟l͟a͟m͟a͟ d͟e͟l͟a͟p͟a͟n͟ j͟a͟m͟.*


*8. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ j͟i͟w͟a͟,  m͟i͟l͟i͟k͟i͟ h͟u͟b͟u͟n͟g͟a͟n͟ y͟a͟n͟g͟ I͟n͟t͟i͟m͟ d͟e͟n͟g͟a͟n͟ S͟a͟n͟g͟ P͟e͟n͟c͟i͟p͟t͟a͟,  A͟l͟l͟a͟h͟ Y͟a͟n͟g͟ M͟a͟h͟a͟ K͟u͟a͟s͟a͟.*


*H͟i͟d͟u͟p͟ i͟t͟u͟ s͟e͟d͟e͟r͟h͟a͟n͟a͟,  y͟a͟n͟g͟ r͟u͟m͟i͟t͟ i͟t͟u͟ p͟i͟k͟i͟r͟a͟n͟ k͟i͟t͟a͟*


*H͟i͟d͟u͟p͟ i͟t͟u͟ m͟u͟r͟a͟h͟,  

y͟a͟n͟g͟ m͟a͟h͟a͟l͟ i͟t͟u͟ g͟e͟n͟g͟s͟i͟ k͟i͟t͟a͟.*


*M͟a͟r͟i͟l͟a͟h͟ k͟i͟t͟a͟ m͟e͟n͟j͟a͟d͟i͟ o͟r͟a͟n͟g͟ y͟a͟n͟g͟ p͟a͟n͟d͟a͟i͟ b͟e͟r͟s͟y͟u͟k͟u͟r͟.*


*9. J͟i͟k͟a͟ A͟n͟d͟a͟ p͟e͟d͟u͟l͟i͟ p͟a͟d͟a͟ k͟e͟l͟u͟a͟r͟g͟a͟/t͟e͟m͟a͟n͟,  b͟e͟r͟i͟t͟a͟h͟u͟ m͟e͟r͟e͟k͟a͟ t͟i͟p͟s͟ i͟n͟i͟.*


 *S͟E͟M͟O͟G͟A͟ B͟E͟R͟M͟A͟N͟F͟A͟A͟T͟* 


*BASAHI LISAN MU SENANTIASA DZIKIRULLAH*

Dialog antara Rasulullah & Iblis

Rasulullah bertanya :

"Apa yg kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku hendak Sholat ?"

Iblis menjawab :

"Aku merasa Panas dingin dan Gementar"

Rasulullah : “Kenapa ?”

Iblis :

"Sebab setiap seorang hamba berSujud 1X kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 Derajat”

Rasulullah :

“Jika seorang umatku berpuasa ?”

Iblis :

“Tubuhku terasa terikat hingga dia berbuka”

Rasulullah : “Jika ia berhaji ?”

Iblis :

“Aku seperti orang Gila”

Rasulullah :

“Jika ia membaca Al-Quran ?”

Iblis :

“Aku merasa meleleh laksana air timah di atas Api”

Rasulullah :

“Jika ia bersedekah ?”

Iblis :

“Itu sama saja org tersebut membelah tubuhku dgn gergaji”

Rasulullah :

“Mengapa bisa begitu ?“

Iblis:

”Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya, yaitu :

1. Keberkahan dlm hartanya,

2. Hidupnya disukai,

3. Sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dgn api neraka,

4. Terhindar dari segala macam musibah akan terjauh darinya,

Rasulullah :

“Apa yg dapat mematahkan pinggangmu ?"

Iblis :

“Suara kuda perang di jalan Allah”

Rasulullah :

“Apa yg dapat melelehkan tubuhmu ?”

Iblis :

“Taubat org yg bertaubat”

Rasulullah :

Apa yg dpt membakar hatimu?”

Iblis :

“Istighfar di waktu siang & malam”

Rasulullah :

“Apa yg dpt mencoreng wajahmu ?”

Iblis :

“Sedekah yang diam-diam”

Rasulullah :

“Apa yg dpt menusuk matamu ?”

Iblis :

“Sholat fajar”

Rasulullah :

“Apa yg dpt memukul kepalamu ?”

Iblis :

“Sholat berjamaah”

Rasulullah :

“Apa yg paling mengganggumu ?”

Iblis :

“Majlis para ulama”

Rasulullah :

“Bagaimana cara makanmu ?”

Iblis :

“Dengan Tangan kiri dan jariku”

Rasulullah :

“Dimanakah kau menaungi anak2mu di musim panas ?”

Iblis :

“Dibawah kuku Manusia”

Rasulullah :

“Siapa temanmu wahai iblis ?”

Iblis :

“Pezina”

Rasulullah :

“Siapa teman tidurmu ?”

Iblis :

“Pemabuk”

Rasulullah :

“Siapa tamumu ?”

Iblis :

“Pencuri”

Rasulullah :

“Siapa utusanmu ?”

Iblis :

“Tukang Sihir (Dukun)”

Rasulullah :

“Apa yg membuatmu Gembira ?”

Iblis :

“Bersumpah untuk cerai”

Rasulullah :

“Siapa kekasihmu ?”

Iblis :

“Org yg meninggalkan Sholat Jumat”

Rasulullah :

“Siapa Manusia yg paling

membahagiakanmu ?"

Iblis :

“Org yg meninggalkan sholat dengan sengaja"

Sebarkan biar 1 dunia tahu apa kelemahan Iblis.

SHARE = DAKWAH = PAHALA 😊

Kamis, 19 Agustus 2021

KATAK DAN AIR MENDIDIH

Tempatkan Katak ke dalam panci di atas kompor, isi dengan air dan mulai panaskan air.


Saat suhu air mulai meningkat, Katak menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu air.

Katak terus menyesuaikan suhu tubuhnya dengan meningkatnya suhu air.

Hanya ketika air akan mencapai titik didih, Katak tidak dapat menyesuaikan lagi. Pada titik ini, Katak memutuskan untuk melompat keluar.

Katak mencoba untuk melompat, tetapi tidak dapat melakukannya, karena telah kehilangan semua kekuatannya saat menyesuaikan diri dengan suhu air yang terus meningkat. Akhirnya Katak mati.

Apa yang membunuh katak?
Pikirkanlah!

Mungkin sebagian orang berkata dari air mendidih. Tapi sesungguhnya yang membunuh Katak adalah ketidakmampuan dirinya untuk memutuskan kapan harus MELOMPAT keluar

Demikian juga dengan kondisi kita sekarang...
Ketika kita harus MELOMPAT dari zona nyaman kita
Jangan menunggu hidupmu berubah
Tapi berusahalah mencari peluang agar hidupmu berubah

Jangan menyerah dengan keadaan

Kekurangan pasangan kita

 Sepasang suami istri sedang makan malam, sang istri membuka pembicaraan. Istri : “Suamiku sayang, bolehkah aku usul ???” Suami : “Boleh is...