Translate

Rabu, 24 Januari 2018

Oh Cinta

♥.. Cinta ..
♥... Jika engkau kejar dia semakin menjauh
♥... Dan bila engkau biarkan saja ia akan bertumbuh dengan indah
...
♥... Ia akan berkembang dan terus menjadi baik
♥... Biarkanlah RABB yang mengatur semuanya hingga
♥... Keindahan itu datang pada waktunya
♥... Cukuplah cintai ia dalam diam dari kejauhan
♥... Dengan kesederhanaan dan keikhlasan
Yakinlah ... bahwa cinta tetap indah pada akhirnya.

Belajar Mandiri

Bismillah
☆Belajarlah utk memberi bukan meminta
☆Belajar menolong, bukan ditolong
...
☆Belajar memaafkan, bukan membenci
☆Belajar berbagi, bukan menyimpan bwt diri sendiri
☆Belajar mencari tau, bukan sok tau
☆Belajar rendah hati, bukan sombong
Krn hidup adlah proses bljr. Dan kau baru bisa disebut hidup jk hati & akalmu bertambah bijak tiap waktu.

Ungkapan Tauhid

Ungkapan Tauhid (lagi)
Banyak yang berpendapat "Eh.. Kalau Ajaran dari mama teh beda dari yang umum(red:kebanyakan orang mempelajarinya)", memang benar, tapi dari segi mana bedanya?, karena yang mama pelajari sama yaitu Al Qur'an. Masih dari pengetahuan yang menyertai saya, Bedanya yaitu pada penjelasan KeTauhidan. Ketika mama masih jumeneng(red:Ada secara jasmani/lahir), para ulama pada waktu itu merasa penjelasan tentang KeTauhidan dari sareat mama teh terlalu tinggi, atau/dan sangat bertolak belakang dari pemahaman ketauhidan kebanyakan pada waktu itu. Padahal bukan bertolak belakang, namun kejelasan tentang ketauhidan dijelaskan begitu eces jentre (red:jelas).
Contoh:
salah satu ungkapan Seorang Ulama mengenai ketauhidan:
Tangan kita ialah milik Allah, Mata Kita ialah milik Allah, badan kita ialah milik Allah, jadi sudah semestinya kita menta'ati aturan Allah.
Coba bandingkan dengan contoh ungkapan dari penjelasan ketauhidan oleh sareat mama amilin:
Tangan yang menyertai kita, Mata yang menyertai kita, badan yang menyertai kita dan Kita-nya sendiri ialah milik Allah, jadi sudah semestinya kita menta'ati aturan Allah.
Contoh Lain:
Dalam buku-buku atau tulisan-tulisan dari seorang ulama/kiai ternama biasanya tertulis begini: "Allah berfirman pada surat Sekian ayat sekian",
Coba bandingkan dengan tulisan-tulisan pada buku yang ditulis oleh sareat mama Amilin: "Allah Ta'alla geus ngadawuhkeun dina Al Qur'an"(red:"Allah Ta'alla sudah memfirmankan di/pada AlQur'an")
kata Berfirman dan ngadawuhkeun/Memfirmankan, Sangatlah berbeda maknanya. Karena tidak ingin terjuluk musrik, mama menulisnya ngadawuhkeun/Ungkapan Tauhid (lagi)
Banyak yang berpendapat "Eh.. Kalau Ajaran dari mama teh beda dari yang umum(red:kebanyakan orang mempelajarinya)", memang benar, tapi dari segi mana bedanya?, karena yang mama pelajari sama yaitu Al Qur'an. Masih dari pengetahuan yang menyertai saya, Bedanya yaitu pada penjelasan KeTauhidan. Ketika mama masih jumeneng(red:Ada secara jasmani/lahir), para ulama pada waktu itu merasa penjelasan tentang KeTauhidan dari sareat mama teh terlalu tinggi, atau/dan sangat bertolak belakang dari pemahaman ketauhidan kebanyakan pada waktu itu. Padahal bukan bertolak belakang, namun kejelasan tentang ketauhidan dijelaskan begitu eces jentre (red:jelas).
Contoh:
salah satu ungkapan Seorang Ulama mengenai ketauhidan:
Tangan kita ialah milik Allah, Mata Kita ialah milik Allah, badan kita ialah milik Allah, jadi sudah semestinya kita menta'ati aturan Allah.
Coba bandingkan dengan contoh ungkapan dari penjelasan ketauhidan oleh sareat mama amilin:
Tangan yang menyertai kita, Mata yang menyertai kita, badan yang menyertai kita dan Kita-nya sendiri ialah milik Allah, jadi sudah semestinya kita menta'ati aturan Allah.
Contoh Lain:
Dalam buku-buku atau tulisan-tulisan dari seorang ulama/kiai ternama biasanya tertulis begini: "Allah berfirman pada surat Sekian ayat sekian",
Coba bandingkan dengan tulisan-tulisan pada buku yang ditulis oleh sareat mama Amilin: "Allah Ta'alla geus ngadawuhkeun dina Al Qur'an"(red:"Allah Ta'alla sudah memfirmankan di/pada AlQur'an")
kata Berfirman dan ngadawuhkeun/Memfirmankan, Sangatlah berbeda maknanya. Karena tidak ingin terjuluk musrik, mama menulisnya ngadawuhkeun/Memfirmankan, Kalau mengatakan "Allah berfirman/berkata" berarti mempersamakan Allah dengan Manusia yang suka berkata-kata, berarti juga keterangan "Dzat Laesya kamislihi Syae'un" tidak dianggap/dianggap batal. (Sekedar untuk renungan, mangga bilih bade mikiran langkung tebih mah).
Pernah ada yang bilang "Berkata-nya Allah mah berbeda dengan Berkata-nya Manusia"
(Komen:Yang namanya berkata mah ya berkata, kalo basa sundanya mah ngadawuh/nyarios, kalo inggrisnya mah Says, kata indonesia yang lainnya mah berfirman, kalo bilang seperti di atas, kayaknya tidak ada bedanya Manusia dengan yang Memiliki Manusia, Kalo mempersamakan mahluk dengan yang memiliki Mahluk oleh Hukum/Al Qur'an disebut Apa yaaaa????)
Penjelasan Hal ketauhidan inilah, yang sangat membuat tingkatan pengetahuan yang diperoleh mama Amilin begitu tinggi, yang kalau nggak salah, sesuai dengan penjelasan pada buku yang ditulis oleh mama Amilin yang berjudul KITAB TAUHID, bahwa "Ketauhidan ialah pengetahuan dasar agama islam yang sangat tinggi tingkatannya"
(Komen:Ongkoh Dasar, tapi tinggi, setau yang menyertai saya mah kalo Dasar mah di handap(red:di bawah), tapi ieu mah tinggi.....ccckkk... itulah perbadaannya dengan yang banyak dipelajari orang, hese kapikir mun teu dikersakeun mah), Kalau mengatakan "Allah berfirman/berkata" berarti mempersamakan Allah dengan Manusia yang suka berkata-kata, berarti juga keterangan "Dzat Laesya kamislihi Syae'un" tidak dianggap/dianggap batal. (Sekedar untuk renungan, mangga bilih bade mikiran langkung tebih mah).
Pernah ada yang bilang "Berkata-nya Allah mah berbeda dengan Berkata-nya Manusia"
(Komen:Yang namanya berkata mah ya berkata, kalo basa sundanya mah ngadawuh/nyarios, kalo inggrisnya mah Says, kata indonesia yang lainnya mah berfirman, kalo bilang seperti di atas, kayaknya tidak ada bedanya Manusia dengan yang Memiliki Manusia, Kalo mempersamakan mahluk dengan yang memiliki Mahluk oleh Hukum/Al Qur'an disebut Apa yaaaa????)
Penjelasan Hal ketauhidan inilah, yang sangat membuat tingkatan pengetahuan yang diperoleh mama Amilin begitu tinggi, yang kalau nggak salah, sesuai dengan penjelasan pada buku yang ditulis oleh mama Amilin yang berjudul KITAB TAUHID, bahwa "Ketauhidan ialah pengetahuan dasar agama islam yang sangat tinggi tingkatannya"
(Komen:Ongkoh Dasar, tapi tinggi, setau yang menyertai saya mah kalo Dasar mah di handap(red:di bawah), tapi ieu mah tinggi.....ccckkk... itulah perbadaannya dengan yang banyak dipelajari orang, hese kapikir mun teu dikersakeun mah)

Aliran Sesat

Akhir-akhir ini di Indonesia digegerkan berbagai berita
mengenai "aliran sesat", yang difatwa SESAT oleh MUI(Majelis Ulama
Indonesia). Baru-baru ini muncul aliran-aliran yang mengatasnamakan ISLAM, seperti
AlQiyadah alislamiah, Alqur'an suci, bahkan ada yang menyebutkan bahwa JIL
(Jaringan Islam Liberal) pun SESAT.
 
Sebelumnya ada baiknya menyimak pertanyaan-pertanyaan
seperti berikut:
 
APA pengertian ISLAM?
ISLAM ialah salah satu nama ALLAH, jelasnya AL-ISLAMU,
perkara tentang Nama Allah AL-ISLAMU yaitu selamat dan saling menyelamatkan.
 
Bagaimana dengan Agama yang disebut Agama Islam?
Agama Islam merupakan Agama yang didasari keislaman, selamat
dan saling menyelamatkan.
 
BAGAIMANA pelaksanaan keislaman?
keterangan AlQur'an menjelaskan, "Tidak ada paksaan
dalam agama islam", pelaksanaannya ialah dengan mengikuti perintah milik
Allah yang tertulis dalam AlQur'an.
 
PANTASKAH kita sebagai manusia yang diperintah untuk
melakukan Kebaikan oleh perintah milik Allah , memerintahkan orang lain untuk
berbuat kebaikan sesuai perintah Allah tersebut?
 
Keterangan AlQur'an menerangkan "Dzat laesa Kamislihi
Sae'un">>Dzat yang tidak bisa diserupakan atau dipersamakan.
Apakah bisa dikatagorikan "mempersamaakan" jika kita
Memerintahkan kembali kepada orang lain apa-apa Perintah milik Allah?
Menurut AlQur'an, mempersamakan Dzat Allah dengan
"sesuatu"(yang merupakan milik Allah) termasuk pada Dosa musyrik
(Dosa besar yang tidak akan diampuni).
 
Pantasnya kita sebagai manusia yang diperintah untuk
melakukan Kebaikan oleh perintah milik Allah ialah dengan melaksanakannya.
 
Nabi Muhammad tidak pernah memerintahkan orang lain untuk
berbuat baik ataupun berbuat jahat, namun ia hanya menjelaskan
("nabi"=yang menjelaskan) bagaimana perbuatan baik menurut keterangan
AlQuran dan perbuatan jahat/buruk menurut keterangan AlQur'an.
 
PANTASKAH saya mengaku beragama Islam?
Sepantasnya bagi setiap manusia yang berkenan untuk
memperbanyak amal kebaikan ialah dengan melaksanakan apa-apa dilandasi dengan
keislaman.
 
Berkaitan dengan isu mengenai Aliran sesat yang marak
belakangan ini, bagaimana sebagai pribadi mensikapinya??
Ajaran atasnama ke-Islam-an mengajarkan sikap netral dan
tidak fanatik terhadap ajaran apapun, karena pada hakekatnya semua / segala
sesuatu merupakan milik ALLAH, sesuai dengan keterangan AlQur'an bahwa Tujuh
lapis langit beserta isinya dan Tujuh petala bumi beserta isinya ialah milik
Allah. Apa-apa yang terjadi pada setiap orang, mulai dari kedip mata, hembusan
napas kemudian keinginan, harapan dan lain-lain, bahkan keyakinan, semuanya
merupakan milik Allah.
 
Yang terjadi pada setiap orang merupakan sebuah ketentuan
milik Allah. Setiap manusia di sertai dengan "hak memilih", hak
memilih yang menyertai para penganut agama tidak bisa dipaksakan oleh orang
lain pada orang lain, hanya orang tersebutlah yang akan memilih, ia akan
memilih untuk menjalankan ajaran agama "A" atau "B" atau
"C".
 
Apa daya saya, ketika orang lain melaksanakan peribadatan
sesuai keyakinan yang menyertainya. ??
Apa hak saya, melarang-larang orang lain ketika melaksanakan
peribadatan sesuai keyakinan yang menyertainya. ??
NAbi Muhammad mengajarkan "LAHAOLA WALAQUWATA ILABILAHI
ALIYUL ADZIM">> "Tidak ada daya dan kekuatan milik saya,
melainkan daya dan kekuatan milik Allah lah daya dan kekuatan yang menyertai
saya".
 
Menyadari diri pribadi tidak berdaya dan berkekuatan jika
tidak disertai daya dan kekuatan milik Allah, maka akan lebih arif dan
bijaksana mensikapi segala sesuatu terjadi dimuka bumi ini.
 
Keyakinan yang terjadi pada diri dan orang lain ialah
sama-sama keyakinan milik Allah, apakah akan merugikan bagi diri jika
menghormati orang lain (mahluk lain) yang juga milik Allah?
 
Pada mahluk lain seperti binatang, lingkungan, hutan, dan
Bumi yang dipijak ini, semua orang sangat peduli dan sangat menyanginya, (yang
notabene: mahluk-mahluk tersebut belum jelas apa agamanya), tapi mengapa dengan
sesama manusia, sering terjadi permusuhan akibat perbedaan keyakinan??
pantaskah perbuatan demikian terkatagori KEISLAMAN?
 
APAKAH boleh seseorang/ lembaga/ perkumpulan mem-FATWA
orang/lembaga/perkumpulan lainnya?
Boleh-boleh saja, tapi apakah arif dan bijaksan langkah
tersebut? dasarnya apa?
Dan objektifkah seseorang/ lembaga/ perkumpulan tersebut
dalam mengeluarkan fatwa?
Penjurian yang dilakukan seseorang/ lembaga/ perkumpulan
biasanya subjektif, mungkin karena hubungan keluarga, atau karena takut,
penilaian bisa diubah-ubah seenaknya.
 
Contoh:
Sebuah kelompok yang mengatasnamakan islam, bertindak
"kurang" simpatik pada bulan ramadhan, dengan mendatangi
warung-warung makan yang buka pada siang hari, malahan ada yang bertindak
sampai merusak. Padahal dibalik itu,
- ada banyak orang yang menunggu orang tuanya yang pulang
berdagang untuk membawa rezeki dari hasil berdagang tersebut.
- tidak semua orang berpuasa pada waktu bulan
ramadhan.(biasanya orang sakit, wanita yang sedang haid, anak-anak yang tidak
puasa, orang yang dalam perjalanan dll.)
- para pedagang itu sedang melakukan ikhtiar dalam menempuh
mendapatkan rizki milik Allah.
 
Pertanyaannya, apakah pantas kelompok yang mengatasnamakan
islam tersebut disebut kelompok yang berlandaskan keislaman?
**Jika pantas, apakah dibenarkan oleh ajaran atas nama
islam, untuk merusak, menghalangi orang lain untuk berusaha?
 
**Jika tidak pantas, pantas disebut apa kelompok tersebut?
apakah pantas disebut dengan aliran sesat?
 
Bagaimana tindakan yang dilakukan oleh seseorang/ lembaga/
perkumpulan lain, yang "katanya" biasa mengeluarkan Fatwa terhadap
kelompok yang mengatasnamakan islam tersebut?
 
Entah karena saudara, atau karena takut, atau mungkin karena
merasa itulah ajaran atas nama islam yang mereka pelajari, sehingga terjadi
proses subjektif terhadap sesuatu?
 
Penjurian pada sesuatu hanya Hukum(AlQur'an)lah yang menjuri
baik/buruknya sesuatu itu dilakukan. Dengan mengeluarkan Fatwa, bisa diartikan
seseorang/ lembaga/ perkumpulan menyaingi Hukum yang sudah tentu.
 
Jika Arif dan bijaksana yang dilakukan, mungkin akan
menyatakan bahwa sebaiknya mempelajari ajaran atas nama islam lebih teliti
lagi. Dan gali lebih dalam lagi kandungan isi AlQur'an, karena Ilmu milik Allah
Ta'ala tidak hanya yang ada sampai detik ini, melainkan tidak terukur oleh
hitungan dan tanpa batas ruang dan waktu.

Tauhid dengan Bismillah

Tauhid dengan Bismillah
Berikut Kutipan yang dikutip dari buku yang ditulis oleh
Mama H. Amilin. yang disampulnya berjudul "Kitab Tauhid". Buku
Aslinya berupa tulisan tangan dengan huruf arab dan basa sunda. berikut
transliterasinya kedalam tulisan latin:
ALHAMDULILLAAHI ROBBIL ‘ALAMIN, ASHOLAATU WASSALAMU ‘ALA
ASYROFIL AN BIYAA I WAL MURSALIN, SYAYYIDINA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHI
WASHOHBIHI AJMA’IIN, AMMA BA’DU
 
Tangtos pisan sadayana nu nganut kana agama Islam mah moal
aya anu hanteu terang kana kalimah Al Basmallah malihan anu hanteu nganut kana
agama Islam ogé, seueur anu terangeun.
(Sangatlah Tentu, semua yang menganut agama Islam tidak ada
yang tidak tahu terhadap kalimah Al Basmallah, malahan yang tidak menganut
agama islam juga banyak yang mengetahui)
 
Ari margina kalimah Al Basmallah téh upami bangawan mah, lir
ibarat sirahna atawa hulu wowotanana, ngan ari kalimah Al Basmallah mah sirahna
kalimah Surat-Surat Al Qur'an. Barang ari Al Qur'an éta poko undang-undang
dasar agama Islam, atuh kalimah Al Basmallah téh hulu wowotan agama Islam.
(alasannya kalimah Al Basmallah itu jika diibaratkan Sungai,
ibarat Kepala atau Hulu/Sumber sungainya, hanya saja Kalimah Al Basmallah
adalah Kepala Kalimah Surat-surat AlQur'an. Dan Al Qur'an itu adalah Pokok
Undang-undang Dasar Agama Islam, Jadi Kalimah Al Basmallah itu ialah Sumber
Agama Islam)
 
Lamun anu diajar agama Islam tina kalimah Al Basmallah
heula, éta lir ibarat anu mapay bangawan ti girang ka hilirkeun, tangtu moal
sasab, moal nyalahan kanu walungan kanu ngamuara, kana éta bangawan.
(Jika Belajar Agama Islam dari Kalimah Al Basmallah terlebih
dahulu, itu seperti yang menyusuri Sungai dari Hulu ke Hilir, tentu tidak akan
tersesat, tidak akan salah arah ke Sungai yang bermuara ke Sungai itu)
 
Tapi sabalikna anu mapay bangawan ti hilir kagirangkeun
tangtu aya sasabna nyaéta dimana manggih muara, lamun hanteu aya nu nuduhkeun
atawa aya nu nuduhkeun ogé dumadak hanteu percaya kanu nuduhkeun, lantaran
walungan anu ngamuara téh sarua gedéna jeung bangawan anu dipapay téa atawa
leuwih gedé. Atuh jadi kana sasabna baé.
(tapi Sebaliknya, yang menyusuri sungai dari hilir ke hulu,
tentu akan tersesat seperti ketika menemukan muara, Jika tidak ada yang
menunjukkan atau pun ada yang menunjukkan juga mendadak tidak akan percaya
kepada yang menunjukkan jalan, sebab sungai yang bermuara tersebut sama
lebarnya dengan Sungai yang disusuri sebelumnya malahan lebih lebar, tentulah
Jadi tersesat)
 
Nya kitu nu diajar agama Islam, nyukcrukna tina hulu
wowotanana heula, nyaéta tina kalimah Al Basmallah tangtu moal sasab margi ti
girang ka hilirkeun, jadi dina nganyahokeun Tauhid ka Allah Ta'alla téh moal
musrik, nyaéta nyasamakeun atawa nyarupakeun Allah Ta'alla jeung mahlukna,
saperti itikadna jeung pangucapna nu hanteu nganut agama Islam.
(Begitu Juga yang belajar agama islam, menyusurinya dari
hulu/sumbernya dahulu, yaitu dari kalimah Al Basmallah, tentu tidak akan
tersesat sebab dari Hulu ke hilir, jadi dalam mengetahui Tauhid Kepada Allah
Ta'alla itu tidak akan Musrik, yaitu menyamakan atau menyerupakan Allah
Ta'allah dengan mahluk-Nya, Seperti Itikadnya dan Ucapannya yang tidak menganut
agama islam)
 
Dari tulisan kutipan di atas ditegaskan bahwa untuk belajar
agama islam, agar dimulai dengan mempelajari Kalimah Al-Basmalah karena merupakan
sumber dari agama islam.
Bismillahirohmannirohiim = Dengan menyebut Nama Allah,
Arrohman dan Arrohim.
 
Jelasnya Yaa Allahu, Yaa Arrohmanu, Yaa Arrohimu ialah
Nama-nama Allah.
Arrohmanu ialah Salah satu Nama Allah, Yang perkaranya Yaitu
Nikmat Panjang dari Dunia Sampai Akhirat.
Arrohiimu ialah Salah satu Nama Allah, Yang perkaranya Yaitu
Nikmat Pendek hanya di Dunia saja.
 
Tinggal Kita, bagaimana mensikapi atau berprilaku, apakah
akan berbuat yang melanggar undang-undang yang akibatnya bisa panjang juga
sampai ke akhirat.
 
Atau sebaliknya, Berbuat kebaikan yang akibatnya juga sampai
ke akhirat.
 
nb:
Dari pengalaman yang saya alami, setiap saya berkumpul
dengan baraya di Bandung, jika membahas suatu topik, pembahasan tidak pernah
lepas dari Bismillah, malahan hampir setiap pertemuan, setiap pembahasan,
kembali dan kembali lagi pada bismillah, memang apa yang tertulis dalam kitab
itu terbukti pada saya. 

KISAH NYATA''SAYA HARUS MEMBUANG AIR SUSU SAYA BU'' ...

... ''KISAH NYATA''SAYA HARUS MEMBUANG AIR SUSU SAYA BU'' ...
Bismillahir-Rah  maanir-Rahim ... Kisah ini didapatkan dari Riyadh Saudi Arabia.Di sebuah desa Huraimla, ada seorang wanita yang sudah dinyatakan oleh Dokter terkena kanker darah, kondisi fisiknya sudah tidak bisa lagi berbuat apa-apa.Untuk merawat dirinya dan memenuhi semua keperluannya, dia mendatangkan pembantu dari Indonesia. Pembantu ini adalah seorang wanita yang taat beragama.
Satu minggu setelah bekerja,Majikan merasa pekerjaannya dianggap bagus. Majikan wanita selalu memperhatikan apa yang dia kerjakan.Suatu waktu si Majikan memperhatikan kelakukan aneh si pembantu. Pembantunya ini sering sekali ke kamar mandi dan berdiam cukup lama.
Dengan tutur kata yang lemah lembut si Majikan bertanya.” Apa yang sebenarnya engkau lakukan di kamar mandi..?” Pembantu itu tidak menjawab, tetapi justru menangis tersedu-sedu. Si Majikan menjadi iba dan kemudian menghiburnya sambil menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
Akhirnya Pembantunya itupun bercerita bahwa dirinya baru 20 hari melahirkan anaknya. Karena desakan ekonomi itulah dia terpaksa berangkat bekerja sebagai TKW di Arab Saudi.
“Saya harus membuang air susu saya Bu,kalau tidak dibuang dada saya terasa sesak dan penuh karena tidak disusu oleh anak saya. “
Air susu yang menumpuk dan tidak tersalurkan itulah yang membuatnya sakit sehingga harus diperas dan dibuang di kamar mandi.
“Subhanalloh,An da berjuang untuk anak dan keluarga Anda,” Kata majikan.Ternyat a Majikannya tidak seburuk seperti yang diceritakan di koran-koran atau televisi.Seketi ka itu juga si majikan memberikan gajinya secara penuh selama 2 tahun sesuai dengan akad kontraknya dan memberikannya tiket pulang.
“Kamu pulanglah dulu,uang sudah saya berikan penuh untuk 2 tahun kontrakmu,kamu susui anakmu secara penuh selama 2 tahun dan jika kamu igin kembali bekerja kamu mengubungi telepon ini sekaligus saya akan mengirim uang untuk tiket keberangkatanmu .”.
“Subhanalloh, apa Ibu tidak apa-apa saya tinggal..?” Si Majikan waktu itu hanya menggelengkan kepala bahwa apa yang kamu tinggal lebih berharga dari pada mengurus saya.
Setelah pembantu itu pulang,majikan mengalami perubahan luar bisa. Pikirannya menjadi terfokus pada kesembuhan dan hatinya menjadi sangat senang karena dapat membantu orang yang sedang kesulitan.
Hari-harinya tidak lagi memikirkan sakitnya lagi,yang ada hanyalah rasa bahagia.Sebulan  kemudian dia baru kembali lagi ke rumah sakit untuk kontrol.Dokter yang menanganinya segera melakukan pemeriksaaan mendetail. Tapi apa yang terjadi..?
Dokter yang menangani awal tidak melihat ada penyakit seperti diagnosa sebelumnya.Dia tidak melihat ada penyakit kanker darah yang diderita pasiennnya.Dokt er itu terkagum-kagum, bagaimana mungkin bisa sedahsyat dan secepat itu penyakitnya bisa sembuh, apalagi kanker darah.Apa telah terjadi salah diagnosa..???.
Akhirnya Dokter itupun bertanya,apa sebenanrnya yang telah dilakukan oleh pasien.
Wanita itupun menjawab,,” Saya tidak melakukan apa-apa dengan sakit saya, mungkin sedekah yang telah saya lakukan ke pembantu saya telah membantuku sembuh,nyatanya  setelah saya menolong hati saya menjadi lebih bergairah untuk sembuh dan hidup, saya mempunyai pembantu yang sedang menyusui anaknya tapi susu itu tidak dapat disalurkan dan harus dibuang di kamar mandi,
Saya menangis apabila mengingat akan keadaannya,akhi rnya pembantu itu saya suruh pulang agar bisa menyalurkan air sususnya dan dia sehat dan anaknya juga bisa sehat.mungkin dengan itu akhirnya sakit saya sembuh Dokter .,,”
Dokter itupun akhirnya tersadar,bahwa diagnosa dan sakit apapun bisa sembuh karena ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala memang menghendakinya, ‘Obatilah orang yang sakit dengan sedekah…
Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...
Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
~ o ~
Semoga bermanfaat dan Penuh Kebarokahan dari Allah ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....
#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
---------------  ---------------  ----
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahum  ma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ... 

GOLONGAN YANG MENDAPAT NAUNGAN ALLAH DI HARI KIAMAT


GOLONGAN YANG MENDAPAT NAUNGAN ALLAH DI HARI KIAMAT

Rasulullah SAW bersabda: "Tujuh golongan umatku yang akan mendapatkan naungan dari Allah subhana wa Ta'ala, dimana tidak ada lagi naungan selain naungan Nya pada hari kiamat nanti adalah :

1. Imam (pemimpin) yang adil.

2. Pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, di saat nafsunya bergejolak.

3. Hamba yang hatinya selalu terpaut pada masjid, senang berjamaah dan beraktivitas memakmurkan masjid.

4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul, berjumpa, bersahabat karena Allah dan berpisah karena Allah pula.

5. Seorang hamba lelaki yang dirayu oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan tetapi ia menolaknya seraya berkata 'Aku takut kepada Allah'.

6. Hamba yang bersedekah sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya, ikhlas karena Allah.

7. Hamba yang berdzikir dan berdoa kepada Allah dalam keheningan malam, dalam kesendiriannya, dalam muhasabah dirinya lalu ia menitikkan air matanya. Tangisan karena takut dan cinta kepada Allah Ta’ala." (HR. Bukhari Muslim)

Kemudian, penyebutan 7 golongan dalam hadits ini tidaklah menunjukkan pembatasan. Karena telah shahih dalam hadits lain adanya golongan lain yang Allah lindungi pada hari kiamat selain dari 7 golongan di atas. Di antaranya adalah orang yang memberikan kelonggaran dalam penagihan utang.

Dari Jabir radhiallahu anhu: Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا أَوْ وَضَعَ عَنْهُ أَظَلَّهُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ

“Barangsiapa yang memberikan kelonggaran kepada orang yang berutang atau menggugurkan utangnya, maka Allah akan menaunginya di bawah naungan-Nya.” (HR. Muslim)

Ya Allah yang Menguasai langit bumi, masukkanlah kami kedalam golongan hamba-hambaMu yang Kau naungi kelak di hari akhir ... Aamiin ya Robbal alamin

BELAJAR INTROSPEKSI DIRI"


"BELAJAR INTROSPEKSI DIRI"

Jangan memandang kejahatan orang lain sebagai senuah kepastian bahwa ia bakal masuk ke dalam Neraka.

Dan jangan pula memandang kebaikan diri sendiri sebagai sebuah kepastian bahwa kita bakal masuk ke dalam Surga.

Karena sesungguhnya hati manusia itu sewaktu-waktu bisa berubah. Kadang baik dan kadang pula menjadi tidak baik.

Seseorang yang sekarang jahat belum tentu selamanya dan saat akhir kematiannya akan tetap jahat.
Demikian pula seseorang yang sekarang baik belum tentu selamanya dan saat akhir kematiannya tetap baik.

Surga dan Neraka hanya Allah yang menentukan.

Kita hanya sebatas berusaha menjadi orang yang baik dengan mengerjakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Semoga kita akan senantiasa mendapatkan rahmat serta hidayah-nya Nya sehingga kita bakal ditempatkan mulia di sisi-Nya menjadi salah satu yang terbaik.

Amin Ya Rabbal 'Alamin.

GABUNG YUK di FP Strawberry ada banyak kata HIKMAH, RENUNGAN dan MOTIVASI.

Ajak sahabat yanng lainnya bergabung

insya Allah Bermanfaat

Biar air mata mengalir menyesali segala dosa.... daripada selalu ketawa tanpa menginsafi noda


Bismillahir-Rahmanir-Rahiim...Biar air mata mengalir menyesali segala dosa....
daripada selalu ketawa tanpa menginsafi noda

Biar air mata mengalir ketika bertaubat..
daripada tak sempat krena terlambat

Biar air mata mengalir krena syukur..
daripada terus terleka dalam kufur

Biar air mata kita mengalir krena memohon petunjuk.
daripada tergoda dengan syaitan yang memujuk

Biar air mata kita mengalir krena takut api neraka..
daripada terus menjadi hamba Allah yang durhaka

Biar air mata kita mengalir krena rindu syurga..
daripada terus tertipu dengan dunia hingga tiada harga.

#Tidak dengan selalu menangis itu berarti cengeng..!
Tidak pula setiap tangisan itu bertanda lemah,,
tetapi adapula kalanya tangisan itu lebih berarti daripada selalu dalam kesenangan yang membuahkan kelenaan,,

Barakallahufikum ....

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

Salam santun dan keep istiqomah ...

--- Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ... ----

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ... 

MUDA , KAYA , TIDAK BAHAGIA ?

MUDA , KAYA , TIDAK BAHAGIA ?
SEGALANYA memang masih simpang-siur. Tidak jelas, atau belum jelas. Itu jika menyangkut nama besar yang punya banyak duit di negeri ini.
Tanpa sengaja mengikuti berita penangkapan Raffi Ahmad oleh BNN, saya jadi ingat, entah kapan pertama kalinya saya melihat Raffi Ahmad di televisi. Saya bukan penggemarnya. Bukan pula seseorang yang membencinya. Biasa-biasa saja.
Ketika mendengar kabar itu tadi pagi, spontan saya bertanya pada adik ipar saya, “Jika kamu punya banyak duit, apa yang bakalan kamu lakukan?” Adik ipar saya baru lulus SMA, dan segera kerja dalam beberapa bulan ini.
Ia hanya tertawa. Bingung juga menjawabnya.
Kemudian, saya mereka-reka jawaban-jawaban  saya sendiri. Bahkan ketika usia tidak muda pun, saya akan menjawab banyak hal namun ujungnya harus satu : “Saya harus bahagia”.
Lantas, apakah Raffi Ahmad ini tidak bahagia? Tak ada yang bisa menjawabnya kecuali Allah SWT dan dia sendiri.
Saya membayangkan kehidupan artis. Bekerja tak ada jam kerja. Penghasilan besar. Malam bisa jadi siang, dan begitu sebaliknya. Namun hidup melayap dari satu tempat ke tempat lain. Dari satu komunitas ke komunitas yang lain.
Ada banyak artis yang menurut mereka, mereka sudah “insyaf” dari dunia artis. Ada Harry Mukti. Sakti Sheila on7. Dan banyak lagi.
Kang Harry Moekti suatu kali mengungkapkan, dunia artis tampak sangat menyenangkan. Padahal, sebenarnya penuh kemaksiatan. Karena itu, janganlah memilih dunia tersebut.
“Saya ini mantan artis, jadi tahu persis kehidupan di dunia artis,” kata beliau. Kang Harry mengaku, ia meninggalkan dunia penuh gemerlap itu tahun 1995, saat berada pada puncak ketenaran. Saat itu, dalam dirinya muncul kesadaran, bahwa dunia yang dijalaninya jauh dari tuntunan agama Islam yang diyakininya.
“Masa iya saya mengucapkan ‘Assalamuallaik um’ dengan suara keras, tapi malah menjauhkan orang yang saya sapa itu dari Allah SWT?” demikian ujarnya suatu kali di sebuah kajian yang pernah saya hadiri.
Sedangkan Sakti Sheila On7, katanya memetik cahaya hidayah di Bandara Adisucipto, Yogyakarta. Saat itu, ia bersama Erros akan terbang ke Malaysia untuk menerima penghargaan musik di negeri jiran itu. Saat menunggu pesawat, ia masuk ke sebuah toko buku. Matanya tertumbuk pada sebuah buku berjudul “Menjemput Sakaratul Maut Bersama Rasulullah”.
“Saat itu sedang musim kecelakaan pesawat. Hati jadi tidak menentu, kepikiran bagaimana kalau pesawat yang saya tumpangi jatuh dan saya mati, bagaimana nanti jadinya,” ujarnya mengenang. Buku itu lalu ia beli dan ia bawa kembali saat pulang. Di rumah, perasaannya semakin trenyuh karena mendapati ibunya sedang sakit lantaran sebelah paru-parunya mengecil. Pikirannya makin lekat pada kematian setelah seorang bibinya yang datang menjenguk membawakan sebuah majalah keagamaan yang juga bicara kematian.
Rentetan peristiwa itu membuat Sakti merasa diingatkan Allah tentang kematian, hal yang dulu sama sekali tak pernah ia pikirkan.“Kita semua akan mati. Masalah waktunya, kita tak pernah tahu,” ujarnya pelan. Ia seperti tersadar bahwa amal di dunia sangat menentukan kebahagiaan di akhirat. Pikirannya semakin fokus pada kematian setelah dalam pengajian-penga jian yang ia ikuti ia memperoleh pengetahuan betapa dahsyatnya kepedihan akhirat, dan sebaliknya betapa indahnya kebahagiaan di sana.
Lantas, pertanyaannya, apakah Harry Mukti, dan Sakti sekarang ini hidup bahagia dengan pilihannya? Saya, dan siapapun tak pernah tahu. Hanya mereka dan Allah. Sama seperti hal yang terjadi pada Raffi Ahmad. Hanya dalam pikiran saya yang generik, siapapun yang memakai narkoba, dia adalah orang yang sakit dan tidak bahagia dengan hidupnya sendiri. Ada begitu banyak pilihan di sekeliling kita. Mau jadi artis. Ustadz. Penulis. Atau apapun. Kalau hanya sekadar muda, kaya, tapi tidak bahagia, apa artinya? 

HARUSKAH MEMBERI PEMINTA-MINTA ?

HARUSKAH MEMBERI PEMINTA-MINTA ?
Di Sebuah Pengajian salah seorang Santri bertanya kepada gurunya :
" Guru, mengapa kita perlu bersedekah ? Haruskah kita memberi kepada peminta-minta yg sering mendatangi rumah kita ? Padahal kita tdk yakin apakah mereka itu layak atau tidak diberi sedekah ?..."
Sang Kyai yg bijak tsb sambil tersenyum menjawab....
"Kalau kita ingin mengirim sesuatu ke tempat yg jauh lewat ekspedisi, kira-2 perlu biaya yg mahal nggak ya ? "
"Oh Iya pasti Guru ...biayanya pasti mahal karena alamat yg dituju sangat jauh" jawab salah seorang santri.
" Oke, nah sekarang Guru tanya, jika ternyata ada orang yg datang ke rumah kita dan dia bersedia mengantarkan paket kita ke tempat yg jauh tsb , dan sama sekali tdk dipungut biaya alias Gratis, ada yang mau nggak " tanya Pak Kyai tsb kemudian.
" Ya tentu kita semua mau Guru" jawab beberapa santri hampir berbarengan.
" Nah, begitulah seharusnya... Paket itu bisa kita umpamakan dgn sedekah kita .....Kita semua disini meyakini utk hidup selamat nantinya dikehidupan abadi kelak setelah kita mati,... maka kita perlu banyak membawa bekal ke akhirat termasuk sedekah kita.......Ada yang tahu diantara santri2 ku sekarang ini, persisnya di mana akhirat itu ? Jauh apa dekat ya ?" Tanya sang Guru lagi.
Semua Santri terdiam...karen a memang tdk ada yg tahu jawabannya...
"Nah.....pemint a-minta tsb bisa kita samakan dgn orang yg datang ke rumah kita... dan dia mau mengantarkan paket atau sedekah kita ke akhirat yang kita sendiri tidak tahu berapa jauh dan dimana akhirat itu,... secara gratis lagi tanpa dipungut biaya seperserpun ..., dan hanya peminta2 itulah yang tahu persis alamatnya....ba hkan dia menjamin paket tsb pasti sampai....Masih  ada yg tidak mau menitipin paketnya ?" Jelas Pak Kyai tsb sambil tersenyum kepada murid2 nya....
Para Santri terlihat mulai mengangguk2 anggukan kepalanya tanda mulai menyimak dan mengerti maksud kiasan yg disampaikan oleh Guru mereka....
" Masalah apakah peminta-minta tsb layak atau tidak diberi sedekah, janganlah kita jadikan alasan utk tidak memberi...." Lanjut Pak Kyai.
" Tidak ada orang yg mau menghinakan diri utk meminta2 kalau memang ada pilihan yang lebih baik....yang jelas kita berniat utk bersedekah...bi arlah Allah yg menilai keikhlasan dari Sedekah kita....bukanka h perbuatan baik atau tdk seseorang tsb dinilai dari niatnya ?" Kata Pak Kyai tsb memperjelas ceramahnya.
Seorang Ulama Besar, Syaikh Abdul Qadir Jailani pernah berkata :
" Jangan menolak dan mengusir peminta-minta, sementara engkau sanggup memberikan sesuatu baik sedikit ataupun banyak"
" Sukailah kebiasaan memberi kepada orang lain, karena ALLAH sangat senang 'memberi'. dan bersyukurlah, karena ALLAH telah menjadikanmu mampu untuk memberi "
" Celakalah jika engkau menolak peminta-minta, sementara peminta-minta itu adalah hadiah dari ALLAH dan engkau mampu untuk memberinya

Kekurangan pasangan kita

 Sepasang suami istri sedang makan malam, sang istri membuka pembicaraan. Istri : “Suamiku sayang, bolehkah aku usul ???” Suami : “Boleh is...