Translate

Rabu, 24 Januari 2018

GOLONGAN YANG MENDAPAT NAUNGAN ALLAH DI HARI KIAMAT


GOLONGAN YANG MENDAPAT NAUNGAN ALLAH DI HARI KIAMAT

Rasulullah SAW bersabda: "Tujuh golongan umatku yang akan mendapatkan naungan dari Allah subhana wa Ta'ala, dimana tidak ada lagi naungan selain naungan Nya pada hari kiamat nanti adalah :

1. Imam (pemimpin) yang adil.

2. Pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, di saat nafsunya bergejolak.

3. Hamba yang hatinya selalu terpaut pada masjid, senang berjamaah dan beraktivitas memakmurkan masjid.

4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul, berjumpa, bersahabat karena Allah dan berpisah karena Allah pula.

5. Seorang hamba lelaki yang dirayu oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan tetapi ia menolaknya seraya berkata 'Aku takut kepada Allah'.

6. Hamba yang bersedekah sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya, ikhlas karena Allah.

7. Hamba yang berdzikir dan berdoa kepada Allah dalam keheningan malam, dalam kesendiriannya, dalam muhasabah dirinya lalu ia menitikkan air matanya. Tangisan karena takut dan cinta kepada Allah Ta’ala." (HR. Bukhari Muslim)

Kemudian, penyebutan 7 golongan dalam hadits ini tidaklah menunjukkan pembatasan. Karena telah shahih dalam hadits lain adanya golongan lain yang Allah lindungi pada hari kiamat selain dari 7 golongan di atas. Di antaranya adalah orang yang memberikan kelonggaran dalam penagihan utang.

Dari Jabir radhiallahu anhu: Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا أَوْ وَضَعَ عَنْهُ أَظَلَّهُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ

“Barangsiapa yang memberikan kelonggaran kepada orang yang berutang atau menggugurkan utangnya, maka Allah akan menaunginya di bawah naungan-Nya.” (HR. Muslim)

Ya Allah yang Menguasai langit bumi, masukkanlah kami kedalam golongan hamba-hambaMu yang Kau naungi kelak di hari akhir ... Aamiin ya Robbal alamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kekurangan pasangan kita

 Sepasang suami istri sedang makan malam, sang istri membuka pembicaraan. Istri : “Suamiku sayang, bolehkah aku usul ???” Suami : “Boleh is...