Translate

Rabu, 24 Januari 2018

Jodoh

Berbicara tentang jodoh sering dikaitkan hanya dengan masalah percintaan. Padahal sesungguhnya jodoh berkaitan dengan banyak hal, seperti pertemanan, pekerjaan, bisnis, dan sebagainya.
Jodoh ada rumusnya yang berasal dari ilmu sosial berupa teori sosial exchange, yaitu:
 Orang senantiasa memperoleh teman yang sepantasnya, yang nilainya sama. Jodoh kita pasti seimbang dengan kita. Tidak mungkin ada orang yang berjodoh dengan orang yang tidak seimbang, karena itu melawan hukum alam. Kalau ada yang merasa jodohnya tidak seimbang, pasti ada sesuatu yang salah. Hidup ini adalah sebuah pertukaran. Ketika berhubungan dengan orang lain, manusia akan mencari yang sepadan, apakah itu pasangan hidup atau teman.
 Manusia selalu mencari yang nilanya sama. Seseorang juga tidak bisa curang dalam menilai dirinya. Untuk itu seseorang akan mendapat yang sepadan dengan dirinya. Misalnya nilai kita 6, tapi kita ingin mendapat yang nilainya 8, tidak bisa! Tapi di luar itu, sebaiknya kita jangan senantiasa undervalue terhadap diri sendiri dan orang lain; ada baiknya nilai terhadap sesuatu/seseorang ditambah 2 poin dari penilaian awal. Itu dilakukan untuk mengantisipasi kondisi karena manusia memang kerap hanya melihat "yang terlihat" saja. Misalnya orang sering menilai pasangan suami istri yang janggal atau tidak sepadan. Padahal di luar pandangan orang itu, ada kalkulasi tertentu yang menjadikan pasangan itu sepadan.
 Untuk mendapat jodoh (dalam hal apa pun) yang nilainya tinggi, maka kita harus meningkatkan kualitas diri. Sering kita berdoa/meminta pada Tuhan agar diberikan sesuatu yang nilainya 9. Tapi bagaimana dengan diri kita sendiri? Banyak orang tidak/belum mendapatkan jodoh dikarenakan pilihan dan overvalue terhadap dirinya sendiri. Misal dalam pernikahan. Satu pasangan pasti sepadan. Namun sepadan itu bukanlah sesuatu yang permanen, melainkan sementara. Setelah menikah, harusnya sebuah pasangan growing together (tumbuh bersama). Pasangan suami istri harus tumbuh bersama. Masing-masing harus mengikuti ritme pertumbuhan pasangan agar terus seimbang.
Dalam hidup ini segala-sesuatu pasti ada jodohnya, karena dalam kehidupan ini diciptakan berpasangan-pasangan dalam hal apa pun. Ada siang ada malam, ada matahari ada bulan, ada bumi ada langit, ada pria ada wanita. Jadi jodoh adalah sebuah keniscayaan.
Jodoh merupakan tanda betapa sesuatu hal di dunia ini tidak ada yang sempurna; maka ia membutuhkan pelengkap. Mendapatkan jodoh artinya melengkapi kekurangan itu dan membuatnya jadi utuh/lengkap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kekurangan pasangan kita

 Sepasang suami istri sedang makan malam, sang istri membuka pembicaraan. Istri : “Suamiku sayang, bolehkah aku usul ???” Suami : “Boleh is...