.. Jadilah Seperti Intan ...
(Nasehat seorang suami untuk istrinya)
Istriku, engkau adalah perhiasan, beludru hijau, lambang pemujaan para sufi. Ketenangan sebuah keluarga ada di tanganmu.
Engkau adalah pasak yang dengannya sebuah sebuah gunung mampu berdiri tegak. Salam, keselamatan berlimpah kesejahteraan bagi mereka , suami yang memiliki istri shalehah.
Jadilah engkau seperti intan, mawar. Jangan engkau seperti benalu yang tidak berharga, seperti debu yang tak bernilai, sebagaimana yang dikatakan Iqbal si anak benua India........
Hilangkan ketakutan luka dan gelisah
“Jadilah keras seperti batu
walau terus di hempas badai,
namun tegar bicara kebenaran"
“Jadilah sebuah Intan
Siapa bekerja keras dan menggenggam erat
Siapa bekerja keras dan menggenggam erat
Ia menang di dunia dan berhasil
Baik disini dan di akhirat kelak.”
Tidakkah engkau perhatikan bagaimana sebutir intan, ia lebih mahal daripada batu sebesar apapun?
Engkau temui batu disembarang tempat, dijalanan. Dia di injak-injak manusia dan di lempar kesana kemari, sedang intan semayam di persembunyiannya, di dalam batu yang kokoh , di dalam guci yang indah, yang hanya keluar untuk sang pemiliknya.
Engkau temui batu disembarang tempat, dijalanan. Dia di injak-injak manusia dan di lempar kesana kemari, sedang intan semayam di persembunyiannya, di dalam batu yang kokoh , di dalam guci yang indah, yang hanya keluar untuk sang pemiliknya.
Kemurnian intan selalu tetap terjaga; kesejukan sinarnya melebihi embun pagi di ujung daun. Dia tidak pernah berkarat. Lekukan wajahnya kian memancarkan ketenangan, namun dia kokoh melebihi bebatuan
Jadilah Intan, jangan jadi setetes embun
Jadilah raksasa di dunia, seperti gunung
Dan membawa jambul milikmu
Ayatullah khomeini pernah berwasiat , katanya ; “Ketenagan, ketentraman, kesejahteraan, kebahagiaan dan kemantapan hidup sebuah keluarga dikaitkan pada kaum wanita.Jika wanita menyia-nyiakan amanat dan gagal menuaikan kewajibannya, akan timbul pertengkaran, penyelewengan, kegelisahan, kelainan, kebencian dan kepahitan hidup”
Istriku, setidaknya dalam keluarga engkau telah menjadi mawar, yang menjaga kehormatannya sembari menebar bau wangi kesekelilingnya tanpa rasa bosan dan lelah.
Jangan kau gadaikan sinarmu dengan airmata dan jangan kau jual wangimu dengan penyesalan masa lalu. Jangan pula kau biarkan serangga mengoyak mahkotamu dan jangan kau biarkan tukang tambang menginjakmu dan membuat sinarmu padam.
“Jadilah seperti Intan, ! Jadilah seperti mawar !...
Jadilah diri yang berisi seperti mawar di taman
Jangan pergi ke kebun bunga untuk sebarkan baumu
Karena hidup adalah mengembangkan dirimu
Dan kumpulkan mawar dari ranjang bunga...
Jangan sampai cahayamu padam karena sebuah bola api kecil, karena seekor serangga yang haus, bola api dan serangga bukanlah halangan untuk tetap melebarkan sayap keindahanmu. Jangan sampai kesulitan hidup membuatmu menyerah...
Jika Anda ingin hidup, maka kehidupan itu berada ditengah-tengah bahaya.
Jika ada kesulitan , jangan menghindar darinya. Atasilah kesulitan-kesulitan itu.
Bahaya selalu merupakan suatu berkah yang tersembunyi karena akan mendatangkan yang terbaik untuk Anda...!
Bahaya selalu merupakan suatu berkah yang tersembunyi karena akan mendatangkan yang terbaik untuk Anda...!
(Jangan menangis Istriku)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar