Translate

Rabu, 24 Januari 2018

JIKA AKU MENJADI ISTRIMU NANTI

JIKA AKU MENJADI ISTRIMU NANTI
Jika aku menjadi istrimu nanti, teguhkanlah aku dalam berhijab. Jangan suruh aku melepas niqobku. Karena aku telah berusaha taat pada perintah Allah dan mengkhususkan indahnya wajahku hanya untukmu. Meski banyak orang mengatakan niqob tidak wajib bahkan niqob itu sesat,atas dasar apa mereka mengatakan demikian??? Alangkah indah Firman Allah:
“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istri dan anak-anakmu serta wanita-wanita mukminah hendaknya mereka menjulurkan jilbabnya keseluruh tubuhnya” (QS. Al Ahzaab : 59).
Kata al jalaabib jama’ dari kata jilbaab, Al Qurthubi berkata : (“Yang benar adalah pakaian yang menutup seluruh badan”. Dan dalam Shahih Muslim dari Ummu Athiyyah aku berkata : Wahai Rasululloh, salah satu dari kami tidak memiliki jilbab! Rasul menjawab : hendaknya memakai jilbab saudarinya. Orang-orang berbeda pendapat tentang membiarkannya menjulur, Ibnu Abbaas dan Ubaidah As Salmaani berkata : yaitu seorang perempuan melingkarkannya  diatas keningnya dan mengencangkanny a kemudian membelokkannya diatas hidung, walaupun terlihat kedua matanya akan tetapi menutupi dada dan sebagian besar wajahnya. Al Hasan berkata : menutupi setengah wajahnya). (Tafsir Al Qurthubi XIV/243).
Ibnu Katsir berkata --- dalam ayat ini --- (Dan berkata Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbaas : Alloh memerintahkan kepada para wanita mukminat apabila mereka keluar dari rumah-rumah mereka untuk suatu kebutuhan hendaknya menutup wajah-wajah mereka dari atas kepala nereka dengan jilbab dan hanya menampakkan satu mata saja. Muhammad bin Sirin berkata : Aku bertanya kepada Ubaidah As Salmaani tentang firman Alloh Swt <menutupi dengan jilbab-jilbab mereka> maka mereka menutupi mukanya, kepalanya dan menampakkan matanya yang kiri). (Tafsir Ibnu Katsir III/518). Ibnu Jariir Ath Thabari menyebutkan sebagai tambahan keterangan tentang cara menutupkan jilbab dalam tafsirnya jilid XXII/46.
Aku tidak peduli dengan perkataan dan penilaian yang jelek tentang hijabku bahkan niqobku. Karena apapun di dunia ini akan ada balasannya. Aku tidak peduli dengan sakitnya perasaanku atas hinaan kebanyakan orang. Karena kutahu sakitku akan terbalas dengan nikmat di sisi Allah.
Jika aku menjadi istrimu nanti, Ajarilah aku ilmu diin dan isilah rumah kita dengan ilmu bukan dengan ghibah ataupun namimah. Jika kau juga belum pandai dalam ilmu diin, maka carilah ilmu tersebut dan ajarkanlah padaku. Jika kau tak mampu juga,maka izinkanlah aku keluar untuk mencari ilmu. Jika aku keluar untuk mencari ilmu diin,aku tak akan melupakan aturan syari’at disaat perempuan keluar rumah. Umar bin Abdul Aziz berkata, “Siapa yang mengamalkan suatu amalan tanpa dasar ilmu, kerusakan yang ditimbulkannya lebih banyak daripada kebaikan yang dihasilkannya.”
Jika aku menjadi isterimu nanti,berjuangl ah bersamaku meniti jalan menuju surga. Aku tidak akan bersedih jika kau jauh dariku, karena jauhnya aku darimu bukan karena kau tak sayang lagi padaku, tetapi jauhnya aku darimu karena kau memenuhi panggilan saudari-saudari ku yang terdholimi di bumi sengketa,memenu hi panggilan singa-singa tawhed,dan berjuang meninggikan kalimat Allah. Tidak usah bersedih wahai belahan jiwaku jika kau harus berjauhan denganku. Tidak usah takut pada kematian wahai sayangku. Tetaplah tegar walau tubuhmu terluka wahai kekasihku. Jangan menangis kalau jalan yang kau lalui begitu berat,tiada aku dijalan itu,tiada ibumu di jalan itu, tiada ayahmu di jalan itu,tiada sanak saudaramu di jalan itu, namun di jalan itu hanya ada maut yang membayangimu setiap waktu dan dentuman-dentum an dahsyat peperangan. Tiada es cream disitu ataupun makanan kesukaanmu,yang  ada hanyalah makanan ala kadarnya. Ikhlasnya menjalaninya,be rsabarlah sampai kau raih derajat tertinggimu di sisi Robbmu. Bukankah Rasulullah bersabda:
للشهيد عند الله ست خصال يغفر له في أول دفعة ويرى مقعده من الجنة ويجار من عذاب القبر ويأمن من الفزع الأكبر ويوضع على رأسه تاج الوقار الياقوتة منها خير من الدنيا وما فيها ويزوج اثنتين وسبعين زوجة من الحور [ العين ] ويشفع في سبعين من أقاربه
“Orang yang mati syahid itu mendapatkan enam keutamaan disisi Allah: diampuni dosa-dosanya di awal tetesan darahnya, dapat melihat tempatnya di surga, di jauhkan dari siksa kubur, aman dari goncangan dahsyat di hari kiamat, di atas kepalanya diletakkan mahkota dari mutiara yang lebih baik dari dunia dan seisinya, dinikahkan dengan 72 bidadari, memberi syafa’at 70 dari anggota keluarganya di hari kiamat.” (HR. Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Syaikh Albani) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kekurangan pasangan kita

 Sepasang suami istri sedang makan malam, sang istri membuka pembicaraan. Istri : “Suamiku sayang, bolehkah aku usul ???” Suami : “Boleh is...